Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Krisis Energi Kian Buruk, Harga Minyak Dunia Terus Melonjak

Harga minyak mentah global acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI), bahkan telah menembus level 80 dollar AS per barrel. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, harga minyak mentah WTI telah menguat hampir 100 persen.

Dilansir dari CNN, pada penutupan sesi perdagangan Senin (11/10/2021), harga minyak mentah acuan WTI menguat 1,5 persen, ke level 80,52 dollar AS per barrel. Ini menjadi kali pertama harga minyak mentah WTI berada di atas 80 dollar AS per barrel sejak 31 Oktober 2014.

Penguatan tersebut membuat warga AS memborong bensin untuk stok bahan bakar kendaraannya.

Akibatnya, harga bensi pun turut menguat. Berdasarkan data American Automobile Association (AAA), rata-rata harga bensin di AS naik 7 sen pada Senin kemarin, menjadi 3,27 dollar AS per galon.

Harga tersebut masih berpotensi mengalami kenaikan. Sebab, krisis energi yang terjadi di berbagai negara masih akan berlanjut.

Sebagaimana diketahui, peningkatan permintaan komoditas energi seiring dengan pulihnya perekonomian global tidak diikuti oleh kenaikan pasokan dari produsen.

Selain itu, sejumlah negara diprediksi akan berlomba-lomba menggunakan minyak mentah untuk mensubstitusi gas alam yang harganya tengah meroket, sebagai bahan bakar pembangkit listrik.

“Ini merupakan upaya mempertahankan kelistrikan tetap beroperasi. Hal ini menciptakan sebuah permintaan yang sebelumnya belum pernah terjadi,” ujar Lead Oil Analyst Kpler, Matt Smith, dikutip Rabu (13/10/2021).

Citigroup pada Senin (11/10/2021), menaikkan proyeksi harga minyak mentah menjadi 85 dollar AS per barrel pada kuartal IV-2021, bahkan berpotensi menyentuh 90 dollar AS per barrel pada suatu momen.

https://money.kompas.com/read/2021/10/13/055432926/krisis-energi-kian-buruk-harga-minyak-dunia-terus-melonjak

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke