Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Grab Bakal IPO di Bursa Nasdaq, Apa Itu?

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan transportasi on demand Grab bakal melantai di bursa Nasdaq Amerika Serikat pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (2/12/2021) waktu setempat.

Dilansir dari The Straits Times, keputusan untuk melakukan pencatatan saham perdana (IPO) dilakukan setelah investor dari Altimeter Growth menyepakati merger antara kedua perusahaan.

Perusahaan hasil merger akan melantai di bursa Nasdaq dengan kode GRAB berdasarkan proposal yang diajukan pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang dilakukan pada Selasa (31/11/2021) waktu setempat.

Aksi korporasi yang dilakukan oleh Grab dan Altimeter merupakan kesepakatan akuisisi perusahaan bertujuan khusus (SPAC) terbesar yang pernah ada, dengan nilai entitas gabungan mencapai hampir 40 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 572 triliun (kurs Rp 14.300 per dollar AS).

Bakal menjadi tempat Grab memperdagangkan sahamnya, sebenarnya apa itu bursa Nasdaq?
Dilansir dari Investopedia, Nasdaq adalah bursa saham Amerika Serikat yang menjadi tempat jual beli saham yang berlangsung secara digital.

Akronim dari Nasdaq sendiri adalah National Association of Securities Dealers Automated Quotations yang artinya Asosiasi Nasional Pedagangan Sekuritas Kutipan Otomatis, atau badan usaha di bawah National Association of Securities Dealer (NASD) yang sekarang dikenal sebagai Financial Industry Regulatory Authority (FINRA).

Nasdaq dibuat sebagai situs di mana investor bisa memperdagangkan efek dengan sistem yang terkomputerisasi, cepat, dan transparan. Bursa Nasdaq mulai beroperasi di Amerika Serikat pada 8 Februari 1971.

Istilah Nasdaq juga digunakan untuk indeks Nasdaq Composite yang berisi 3000 saham yang terdaftar dalam bursa Nasdaq.

Saham Grab pun bakal diperdagangkan bersama dengan perusahaan teknologi raksasa yang terdaftar di bursa Nasdaq, seperti Apple, Google, Microsoft, Meta (Facebook), Amazon, dan Intel.

Untuk diketahui, Nasdaq secara resmi terpisah dari NASD dan mulai beroperasi sebagai bursa efek nasional pada tahun 2006. Pada tahun 2007, Nasdaq bergabung dengan grup bursa Skandinavia OMX untuk menjadi Nasdaq OMX grup, yang merupakan perusahaan bursa terbesar di dunia.

Rencana IPO Grab di Bursa Nasdaq

Untuk diketahui, penggabungan Grab dan Altimeter Growth untuk IPO Grab diumumkan pada April lalu. Merger tersebut awalnya dijadwalkan untuk rampung pada kuartal III 2021, namun terpaksa tertunda karena audit keuangan Grab masih dalam proses penyelesaian.

Sebagai catatan, pada bulan lalu Grab mempublikasikan laporan keuangan dengan rugi bersih yang meningkat menjadi 988 juta dollar AS pada kuartal III-2021.

Pendapatan perusahaan pun menurun 9 persen menjadi hanya 157 juta dollar AS. Hal ini dikarenakan kinerja bisnis yang menurun dengan adanya pembatasan mobilitas karena pandemi Covid-19 di Vietnam.

Diberitakan Kompas.com, Direktur Inovasi Grab Cathay Rajive Keshup mengatakan, IPO Grab di bursa Nasddaq menjadi pencapaian baru bagi ekosistem teknologi Asia Tenggara.

Namun di sisi lain, dalam beberapa bulan terakhir ini sangat sulit untuk mengumpulkan kesepakatan SPAC dan investasi swasta dalam ekuitas publik (private investment in public equity/PIPE).

"Jika mereka melakukannya dengan baik, itu akan membuka jalan yang menguntungkan bagi empat hingga lima SPAC lainnya yang akan segera diikuti,” katanya.

https://money.kompas.com/read/2021/12/02/120531726/grab-bakal-ipo-di-bursa-nasdaq-apa-itu

Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke