Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

DAC Luncurkan Blockchain 5.0 Relictum.io, Ini Manfaatnya Selain untuk Mata Uang Kripto

Seperti diketahui, blockchain adalah teknologi yang sedang jadi tren di dunia. Teknologi ini digunakan untuk mencatat dan menyimpan setiap transaksi digital. Penggunaannya memang identik dengan pencatatan keuangan mata uang kripto.

Saat ini, puluhan ribu mata uang kripto berjalan dengan memanfaatkan teknologi blockchain.

Blockchain generasi pertama digunakan untuk memproduksi Bitcoin yang nilai tetingginya mencapai Rp 970 juta per BTC.

Blockchain generasi kedua memiliki smart contract dan dibuat oleh Ethereum. Kecepatan blockchain ditingkatkan terus oleh EOS sebagai pionir generasi ketiga serta Selee, yaitu blockchain generasi keempat.

Namun, blockchain generasi lama memiliki beberapa masalah, yaitu membutuhkan energi yang sangat besar, kecepatan yang rendah, skalabilitas terbatas, biaya transaksi sangat tinggi, dan rawan serangan hacker.

Karenanya, Blockchain n 5.0 Relictum.io dinilai dapat menjadi solusi yang tepat karena hemat energi, ukuran block 1/8.000 lebih kecil dari block Bitcoin, dan kecepatan tertingginya mampu menyelesaikan 100.000 – 1 juta transaksi per detik.

Lalu, skalabilitasnya juga luas sehingga banyaknya transaksi per hari tak jadi masalah, biaya transaksi sangat rendah, dan  aman dengan verifikasi 1 blok untuk tiap 1 transaksi. Teknologi intinya disebut Hypernet dengan konsensus orisinil Proof of Tsar.

Pakar ekonomi digital sekaligus pendiri DAC Dr Sulistya Putra mengistilahkan blokchain 5.0 Relictum.io sebagai jalan tol bebas hambatan bagi milyaran data, informasi, aplikasi, dan aset digital bernilai tinggi.

“Bayangkan, pengembangan teknologi Blockchain 5.0 seperti proyek pembangunan jalan tol yang akan dilalui jutaan mobil dan semuanya membayar jasa tol. Tentu keuntungan pemilik saham jalan tol itu sangat besar,” ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (6/12/2021).

"Peluncuran Blockchain 5.0 Relictum.io akan meningkatkan proses bisnis di Indonesia dan dunia yang lebih cepat, efisien, aman, transparan, dan tepercaya. Dan ini akan meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak di era digital." tambah Sulistya Putra.

Perlu diketahui, pengembangan teknologi Blockchain 5.0 didukung 10 miliar Genesis Token (GTN) dan 50 persen atau sebanyak 5 miliar GTN dapat dimiliki oleh para investor aset digital melalui private sale.

Saat ini, telah terjual 1,3 miliar GTN. Para pemiliknya berpeluang mendapat keuntungan ganda, yaitu dari kenaikan nilai aset digital cryptocurrency GTN dan royalti bagi hasil dua kali sebulan.

Tak sekadar mata uang kripto

Meski identik dengan pemanfaatan transaksi mata uang kripto, blockchain punya fungsi mencatat dan menyimpan jenis data lainnya itu.

Industri keuangan seperti bank, sekuritas, asuransi, transportasi dan logistik, bidang kedokteran, farmasi, industri kesehatan, pendidikan, ecommerce, industri manufaktur, telekomunikasi, energi, serta lembaga-lembaga pemerintah juga dapat memanfaatkannya.

Decentralized Finance atau istilahnya DeFi—ekosistem aplikasi keuangan yang beroperasi tanpa otoritas pusat seperti bank atau institusi keuangan lainnya—memakai teknologi ini untuk keberlangsungan usahanya.

Kini, Blockchain 5.0 Relictum.io yang mudah diintegrasikan dengan berbagai aplikasi korporat menggunakan Relictum Bridge System, dapat menjadi solusi atas itu.

Terlebih, makin banyaknya pengguna instant smart contract dan cloud server berbasis Blockchain 5.0 dapat jadi peluang bagi para pemilik GTN.

Lebih lanjut, Sulistiya Putra mengatakan bahwa ekosistem Blockchain 5.0 Relictum.io punya fitur lengkap. Sudah begitu, ada pula Relictum Non Fungible Token (NFT), yakni sertifikasi digital untuk hak atas kekayaan intelektual dan karya seni.

“Relictum NFT penting untuk memberi nilai tambah tinggi pada karya kreatif putra-putri Indonesia, melindungi hak cipta berbagai motif batik dan kain tenun Nusantara, dan mengembangkan ekonomi digital kreatif di Indonesia, ujarnya.

DAC meluncurkan Blockchain 5.0 Relictum.io sebagai kurikulum terbaru program edukasi finansial dan aset digital. Tim DAC mengharumkan Indonesia sebagai Juara Dunia Omset Terbesar Cloud Gaming pada September 2020.

Kini, DAC memiliki Kampus Regional Barat di Bandung, Kampus Regional Tengah di Surabaya, dan Kampus Regional Timur di Kupang, Nusa Tenggara Timur. 

“Digital Asset Academy berterima kasih pada para Early Adaptor, yaitu para pengguna awal Blockchain 5.0 dan pemilik GTN di Indonesia atas dukungan yang diberikan pada peluncuran Blockchain 5.0 Relictum.io,” sambung Sulistya Putra.

Sebagai informasi, acara peluncuran dilaksanakan di Hotel Yello Bandung secara hibrida dan dihadiri lebih dari 100 investor aset digital. Acara juga disaksikan secara online oleh keluarga besar Yayasan Cerdas Digital Adil Sejahtera yang memiliki lebih dari 85.000 siswa di seluruh Indonesia.

https://money.kompas.com/read/2021/12/06/184225326/dac-luncurkan-blockchain-50-relictumio-ini-manfaatnya-selain-untuk-mata-uang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke