Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penjualan Asuransi Unit Link Diminta Dimoratorium, Ini Kata AAJI

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) buka suara terkait usulan dari Komisi XI DPR-RI yang meminta moratorium penjualan produk asuransi unit link. Saat ini, AAJI sedang mencermati usulan tersebut dan siap berdiskusi dengan beberapa pihak.

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengatakan, pihaknya akan melakukan diskusi baik itu dengan perusahaan maupun dengan OJK untuk mereview kembali terkait penjualan produk asuransi unit link ini yang memang masih ada kejadian salah paham.

"Apa lagi yang masih bisa kami lakukan supaya apapun yang dirasa masih bisa diperbaiki, mari kita perbaiki,” ujar Budi dalam konferensi pers virtual, Rabu (8/12/2021).

Budi meyakini selama ini perusahaan asuransi jiwa memperhatikan betul ketentuan-ketentuan yang ada terkait produk unit link. Misalnya, terkait lisensi keagenan dan proses penjualan dari produk asuransi unit link ini.

Menurut Budi, para agen asuransi telah berupaya dengan baik untuk menjelaskan karakteristik produk dan risiko-risiko yang bisa dialami. Mengingat, lisensi untuk agen atau tenaga pemasar untuk produk unit link sudah dibedakan dengan tingkat yang lebih tinggi.

“Jadi AAJI itu mengeluarkan sertifikasi keagenan, ada dua tingkat. Yang unit link ini yang paling tinggi,” imbuh Budi.

Sementara itu, Ketua Bidang Keuangan, Pajak dan Investasi AAJI Simon Imanto menambahkan, selama proses underwriting ada proses untuk menilai profil risiko dari nasabah. Ia bilang hal ini telah dilakukan agar calon nasabah mengetahui risiko investasi yang dipilih.

Ia menuturkan memang saat kinerja investasinya sedang tidak baik akan menurunkan nilai unit yang dimiliki. Namun, ketika nilai tersebut turun tidak mengurangi kewajiban perusahaan asuransi untuk atas proteksinya.

“Kami sudah mengikuti proses-proses dari segi pemasarnya, dari segi menilai profil risiko dari nasabah. Agar supaya yang perlu ditingkatkan tentunya diskusi dengan semua pihak untuk meningkatkan proses-proses yang lebih baik tentunya untuk menjaga kesinambungan daripada nasabah atau perlindungan pada nasabah kami ke depankan,” ujar Simon.

Sebagai informasi, hingga kuartal III kemarin, pendapatan premi asuransi unit link masih mencatatkan pertumbuhan hingga 9 persen dengan nilai mencapai Rp 93,31 triliun. Adapun, capaian tersebut mendominasi pendapatan premi dari sisi jenis produk dengan kontribusi mencapai 62,5 persen.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: DPR beri usulan moratorium produk unitlink, ini kata AAJI

https://money.kompas.com/read/2021/12/08/154622326/penjualan-asuransi-unit-link-diminta-dimoratorium-ini-kata-aaji

Terkini Lainnya

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke