Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Air Kemasan Merek Cleo Pastikan Bebas Bahan Kimia Berbahaya

"Kami menyadari produk yang memiliki diferensiasi dan memberi manfaat adalah produk yang dibutuhkan pasar. CLEO dengan teknologi nano-filtrasi, menghasilkan air minum yang 20 kali lebih murni dengan kadar TDS di bawah 10 ppm yang sangat baik untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari. Air murni CLEO memiliki rasa yang ringan, baik untuk kesehatan ginjal dan aman untuk berbagai kebutuhan keluarga Indonesia," jelas Wakil Direktur Utama CLEO Melisa Patricia melalui keterangan tertulis, Senin (14/3/2022)

Lebih lanjut kata dia, perseroan memperkirakan pertumbuhan industri AMDK tahun 2022, akan mengarah positif lantaran permintaan akan air minum kemasan terus meningkat. Melihat hal ini, AMDK optimis dengan menargetkan penjualan hingga double digit atau sekitar 30 persen.

Tahun ini, CLEO melakukan ekspansi dengan menambah tiga pabrik pengolahan AMDK yang berada di Balikpapan, Palangkaraya dan Palembang. Masing-masing pabrik diproyeksikan berkapasitas hingga 100 juta liter.

"Adapun pembangunan ini, kami anggarkan dalam rencana capex (belanja modal) perseroan yang berkisar Rp 220 miliar," sebut Melisa.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menemukan kandungan bahan kimia di beberapa produk makanan kemasan. Bahan kimia di produk makanan ini dapat mengganggu kesehatan masyarakat yang mengkonsumsinya.

Adapun temuan bahan kimia berbahaya itu terdapat pada air minum galon isi ulang dalam satu tahun terakhir. Dalam pengujian tersebut, BPOM menemukan potensi bahaya migrasi Bisfenol-A pada sarana distribusi dan fasilitas produksi industri air minum dalam kemasan.


Bisfenol-A, atau BPA, merupakan bahan campuran utama polikarbonat, jenis plastik pada kebanyakan galon isi ulang yang beredar di pasar.

Hasil uji perpindahan BPA dari kemasan ke dalam air galon menunjukkan sebanyak 33 persen sampel pada sarana distribusi dan peredaran, serta 24 persen sampel pada sarana produksi berada rentang batas migrasi BPA 0,05 mg per kilogram yang ditetapkan Otoritas Keamanan Makanan Eropa (EFSA) dan 0,6 mg per kilogram berdasarkan ketentuan di Indonesia.

BPOM juga melakukan kajian paparan BPA pada konsumen produk galon isi ulang dengan hasil menunjukkan bahwa kelompok rentan pada bayi usia 6-11 bulan berisiko 2,4 kali, dan anak usia 1-3 tahun berisiko 2,12 kali dibandingkan kelompok dewasa usia 30-64 tahun.

https://money.kompas.com/read/2022/03/14/130645726/air-kemasan-merek-cleo-pastikan-bebas-bahan-kimia-berbahaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke