Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak, Ini Tips Jitu Co-Branding dari Pakar dan Pebisnis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak dipungkiri, strategi co-branding memang bisa menjadi salah satu pilihan tepat bagi pebisnis yang hendak melebarkan sayapnya.

Pasalnya, strategi ini mampu mendorong bisnis untuk menghasilkan ide yang segar serta unik, memperluas jangkauan pasar, hingga meningkatkan brand awareness di mata masyarakat.

Walau begitu, diperlukan juga perencanaan yang matang dan komprehensif mencakup berbagai aspek bisnis agar tujuan dari co-branding dapat tercapai dengan efektif.

Pengusaha Dear Me Beauty dan Kopi Soe merupakan dua brand favorit yang dikenal dengan inovasi serta kolaborasi produknya, membeberkan tiga kunci yang harus diperhatikan oleh pebisnis saat ingin melakukan strategi co-branding.

Co-Founder Kopi Soe Sylvia mengatakan, pertama adalah pebinis harus bisa memilih mitra kolaborasi dengan nilai dan tujuan yang sejalan.

Dia menjelaskan, mengidentifikasi calon mitra kolaborasi yang memiliki nilai dan tujuan serupa dengan brand merupakan langkah penting ketika mengusung strategi kolaborasi.

Nilai dan tujuan yang serupa bisa menjadi landasan hubungan kolaborasi yang kuat. Dengan begitu, kedua brand dapat menyamakan ekspektasi antara satu sama lain serta bersama-sama fokus untuk memberikan pengalaman terbaik kepada konsumen sesuai dengan nilai-nilai yang mereka junjung.

“Begitu juga yang kami lakukan di Kopi Soe, kami berupaya untuk senantiasa hadir sebagai brand dengan citra lokal yang kental. Berangkat dari situ, kolaborasi yang kami lakukan cenderung melibatkan partner dengan value yang serupa, meski datang dari latar belakang dan industri yang berbeda," ujarnya dalam diskusi ShopeePay Talks yang disiarkan secara virtual, Rabu (23/3/2022).

Pemilihan mitra kolaborasi yang tepat, menurut dia, memudahkan Kopi Soe dalam menyusun strategi co-branding dan memperhitungkan dampak dari kolaborasi itu sendiri.

Kunci yang kedua adalah berkreasi dari konsumen dan untuk konsumen.

CEO & Co-Founder Dear Me Beauty Nikita Wiradiputri mengatakan, ide yang unik serta terobosan baru yang segar memang bisa menjadi tiket keberhasilan strategi co-branding.

Namun, perlu diingat, konsumen merupakan poros utama dalam proses formulasi strategi hingga lahirnya produk kolaborasi yang kreatif. Dengan kata lain, output kolaborasi harus menjawab kebutuhan, ketertarikan, atau permasalahan yang berkaitan dengan konsumen.

“Kolaborasi antarbisnis memang memiliki daya pikatnya tersendiri, salah satunya adalah kebebasan kita sebagai brand untuk mengeksplorasi dan bereksperimen menciptakan inovasi atau produk baru. Terlebih, Dear Me Beauty sebagai people power brand selalu berusaha untuk mendobrak batas industri kecantikan dengan menyuguhkan kombinasi produk berkualitas serta pengalaman yang tak terlupakan bagi konsumen," jelasnya.

"Untuk mencapai hal tersebut, kami berupaya untuk melibatkan konsumen dalam tiap proses kreasi produk kolaborasi agar sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen. Sebab, kami memahami bahwa strategi ini bukan semata-mata untuk kebutuhan bisnis, tapi bagaimana kolaborasi bisa membawa hal baru dan di saat yang bersamaan juga menjawab kebutuhan konsumen," sambungnya.

Kemudian kunci yang ketiga adalah tetap konsisten dengan karakteristik brand.

Nikita menjelaskan, strategi co-branding cukup menjadi tantangan bagi brand dalam mempertahankan jati dirinya di tengah usaha mempersatukan ide dan pendapat dengan brand yang berbeda.

Salah satu cara yang dapat diterapkan oleh brand untuk menyiasati hal tersebut adalah dengan mengenali kelebihan serta ciri khas.

"Dengan begitu pebisnis mampu menyusun strategi komunikasi yang tepat dan beriringan dengan objektif kolaborasi," ungkapnya.

https://money.kompas.com/read/2022/03/24/084500526/simak-ini-tips-jitu-co-branding-dari-pakar-dan-pebisnis

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke