Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lanjutkan Pelemahan, IHSG Pagi Tinggalkan Level 7.000

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.993,52 atau turun 9 poin (0,13 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.002,53.

Sebanyak 224 saham melaju di zona hijau dan 128 saham di zona merah. Sedangkan 225 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1 triliun dengan volume 1,2 miliar saham.

Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick, indeks membentuk formasi dark cloud cover mengindikasikan potensi pelemahan. Namun pelemahan diperkirakan bersifat sementara.

“IHSG diprediksi melemah, namun hanya sementara karena pasar didorong optimisme dari pembagian dividen yang cukup besar oleh beberapa emiten. Dari global investor masih akan mencermati perkembangan konflik Rusia dan Ukraina,” kata Dennies dalam rekomendasinya.

Sementara itu bursa Asia mayoritas merah dengan penurunan Nikkei 0,53 persen, Hang Seng Hong Kong 0,8 persen, dan Shanghai Komposit 1,53 persen. Sementara itu, Strait Times menguat 0,32 persen.

Wall Street pada Jumat pekan lalu ditutup mayoritas hijau dengan kenaikan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,44 persen, dan S&P 500 menguat 0,51 persen. Sementara Nasdaq Komposit melemah 0,16 persen.

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.01 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.360 per dollar AS, atau turun 14 poin (0,1 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.346 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena beberapa sentimen negatif, seperti konflik Rusia dan Ukraina yang memicu inflasi dengan naiknya harga komoditi.

“Nilai tukar rupiah masih berpotensi tertekan hari ini terhadap dollar AS, karena risiko inflasi dengan naiknya harga-harga komoditi dimana inflasi bisa menekan pertumbuhan ekonomi global.

Di samping itu, pasar juga masih mempertimbangkan potensi kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif tahun ini. Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS juga telah menguat selama tiga minggu terakhir.

Tingkat imbal obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun sempat menyentuh kisaran 2,5 persen pada perdagangan akhir pekan kemarin. Level yang belum pernah disentuh sejak 6 Mei 2019. Kenaikan tingkat imbal hasil tersebut mengindikasikan pasar berekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS akan lebih agresif tahun ini.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.360 per dollar AS sampai dengan Rp 14.380 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2022/03/28/092117426/lanjutkan-pelemahan-ihsg-pagi-tinggalkan-level-7000

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke