Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masuk Usia Ke-49, IFG Ciptakan Sinergi dengan Anggota Holding

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) atau dikenal dengan Indonesia Financial Group (IFG) terus mendorong sinergi antar anggota holding asuransi penjaminan dan pasar modal.

Direktur Utama IFG Robertus Billitea menyampaikan, pihaknya akan terus berupaya melaksanakan tanggung jawab utama sebagai holding asuransi penjaminan dan pasar modal.

"Sejak ditetapkan sebagai holding asuransi, penjaminan, dan pasar modal di tahun 2020 lalu, IFG telah menjalankan program penugasan dari pemerintah, termasuk di antaranya melakukan transfer polis Jiwasraya," kata dia dalam keterangan resmi Rabu (27/4/2022).

Ia menambahkan, IFG Life dibentuk untuk menjalankan migrasi sebagian besar restrukturisasi portofolio Jiwasraya, termasuk asset & liabilities. Hingga saat ini, proses migrasi masih terus berjalan lancar dan telah mencapai 67,84 persen.

Sedangkan, ia menjelaskan dari sisi penjaminan kepada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), IFG melalui anak usahanya mendapatkan penugasan dari pemerintah menjadi Penjamin Program PEN untuk pemberian penjaminan kredit modal kerja (KMK) UMKM.

Berdasarkan catatannya, dalam periode 1 Januari 2021 hingga 31 Desember 2021, KMK PEN PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) mencapai Rp 13,1 triliun. Sementara, PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) mencatatkan Rp 17,6 triliun untuk penjaminan KMK.

Selain itu, dalam rangka menciptakan sinergi antara IFG dengan anggota holding, IFG membakukan 15 pedoman strategis yang siap diimplementasikan kepada seluruh anggota holding yaitu PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja (Jasa Raharja), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), PT Bahana Sekuritas, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Artha Ventura, PT Bahana Kapital Investa, dan PT Grahaniaga Tatautama.

Robertus mengatakan, di tengah berbagai pencapaian IFG pada usianya yang ke-49, perusahaan telah memastikan bisnis di dalam ekosistem anak usahanya tidak hanya menguntungkan tetapi juga sehat, kompetitif, dan berkelanjutan.

Adapun, ia memerinci, ada 4 hal yang dilakukan untuk mewujudkan targetnya tersebut.

Pertama, holding IFG menghindari price wars agar anak perusahaan tidak saling bersaing dalam perebutan pangsa pasar.

Kedua, IFG terlibat aktif dalam pengelolaan finansial dan evaluasi penggunaan dana dari anggota holding. Lalu, IFG membangun layanan asuransi yang lebih sehat dan sustainable, termasuk dengan melakukan perjanjian kerjasama antar anak perusahaan di bidang asuransi dengan perbankan.

Terakhir, IFG membangun sinergi antara anak perusahaan asuransi dan penjaminan dengan anak perusahaan pasar modal dan investasi dalam pengelolaan portfolio investasi.

Robertus memaparkan, IFG berharap dalam beberapa tahun ke depan yaitu menjadi salah satu lembaga keuangan non-perbankan terbesar di ASEAN dengan nilai valuasi Rp 120 triliun pada tahun 2024. IFG juga ingin menjadi pemimpin di industri asuransi non-jiwa dan penjaminan, serta manajemen aset.

“Kami berharap IFG dapat terus menjawab tantangan industri asuransi dan meningkatkan perekonomian Indonesia melalui visi dan misi yang telah ditetapkan perusahaan,” pungkas Robertus.

https://money.kompas.com/read/2022/04/28/111100726/masuk-usia-ke-49-ifg-ciptakan-sinergi-dengan-anggota-holding

Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke