Peringati Hari Lingkungan Sedunia, Kodim 1611 Badung bersama QNET Tanam 2.000 Bakau

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebut bahwa luas lahan mangrove di Provinsi Bali berkisar 2.143,97 hektare. Adapun 263 hektare dataran pantai di sana tidak memiliki tutupan yang layak dari pohon bakau.

“Kami memandang bahwa hutan bakau atau mangrove memiliki peranan penting, bukan hanya untuk mencegah abrasi, melainkan jauh dari itu. Keberadaan hutan mangrove sangat penting bagi habitat beberapa spesies burung, kepiting, dan hewan-hewan laut,” ujar General Manager QNET Indonesia Ganang Rindarko dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (14/6/2022).

Ganang menjelaskan bahwa hutan mangrove yang ditata dengan baik dan menerapkan nilai-nilai ekonomi bisa menjadi kawasan wisata.

“Hal itu dapat melebarkan peluang pembukaan lapangan pekerjaan,” tambahnya.

Ganang Rindarko memaparkan bahwa inisiatif penanaman 2.000 tanaman bakau merupakan salah satu implementasi program corporate social responsibility (CSR) QNET Indonesia sebagai salah satu wujud perusahaan swasta mengamalkan poin dalam Sustainable Development Goals (SDGs), yakni poin 14 yang mendorong tata kelola laut dan pantai secara berkelanjutan.

“Bali dan Indonesia sedang berbenah dalam menyambut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20), yang salah satu agendanya adalah semua pemimpin negara G20 akan berkunjung ke hutan mangrove,” tambahnya.

Oleh karena itu, pihaknya menurut Ganang ingin turut berkontribusi dan membantu pemerintah membentuk Bali sebagai provinsi dengan prestasi dan komitmen ekonomi hijau.

“Dalam KTT G20, salah satu fokus dari pemerintah Indonesia adalah menunjukkan keseriusan Tanah Air dalam merestorasi dan merehabilitasi hutan mangrove, hutan gambut dan lahan kritis sebagai komitmen yang kuat dalam persiapan menghadapi perubahan iklim,” tambah Komandan Kodim (Dandim) 1611 Badung, Kolonel Inf Dodi Triyo Hadi.