Bank Jago Syariah Bakal Fokus Salurkan Pembiayaan ke UMKM

Head of Sharia Business Bank Jago Roy Iskandar mengatakan, pihaknya belum memiliki rencana jangka pendek untuk melakukan penyaluran pembiayaan ke korporasi.

"Kami sekitar 2 sampai 3 tahun ke depan tidak akan menyentuh korporasi. Kami akan fokus ke UMKM karena peluangnya masih sangat terbuka apalagi yang berbasis syariah," kata dia dalam konferensi pers setelah bincang edukasi Semakin Jago Kelola Keuangan Secara Syariah, Sabtu (23/7/2022).

Saat ini, Bank Jago Syariah masih berfokus pada pembiayaan produktif, misalnya pembiayaan modal kerja dan investasi.

Namun demikian, ia mengakui, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk menyalurkan pembiayaan ke sektor konsumtif.

"Yang jelas, seluruh penyaluran pembiayaan tersebut harus menggunakan akad syariah. Hal tersebut sudah diatur oleh Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia," urai dia.

Dalam penyaluran pembiayaan, Bank Jago menjalin kemitraan dengan pihak ketiga. Roy menjelaskan, pembiayaan disalurkan lewat partnership lending berbasis platform syariah.

Sebagai informasi, Bank Jago Syariah saat ini telah menjalin kerja sama dengan partner lending syariah bernama PT AMAAN Indonesia Sejahtera.

Adapun, penyaluran pembiayaan mikro yang dilakukan Bank Jago Syariah masih ada di bawah Rp 50 juta.

Lebih jauh Roy menjabarkan, pihaknya saat ini telah mempersiapkan beberapa kerja sama dengan partner untuk menyasar sektor UMKM.

"Aplikasi perbankan syariah atau perbankan syariah kalau kata kita punya Dewan Pengawas Syariah memang lebih kena untuk segmen menengah ke bawah daripada menengah ke atas," papar dia.

Sebagai informasi, sampai kuartal II-2022 pendapatan bunga dan pendapatan syariah Bank Jago tumbuh lebih tinggi, yakni meningkat 340 persen menjadi Rp 705 miliar. Dengan demikian pendapatan bunga bersih tercatat Rp 641 miliar atau tumbuh 361 persen secara tahunan.

Pendapatan bunga dan pendapatan syariah ini didorong oleh penyaluran kredit dan pembiayaan syariah yang tumbuh 234 persen menjadi Rp 7,26 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,17 triliun.

Secara year to date, penyaluran kredit dan pembiayaan syariah meningkat Rp 1,89 triliun atau tumbuh 35 persen dibandingkan akhir 2021 yang tercatat Rp 5,37 triliun.