Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pertalife Insurance Bidik Premi Rp 683,49 Miliar Sepanjang 2022

Sepanjang tahun 2021 sendiri, pendapatan premi bruto perusahaan tercatat sebesar Rp 489 miliar.

Direktur Utama PertaLife Insurance Hanindio W Hadi mengatakan, perusahaannya akan fokus untuk memproduksi premi dari produk yang membawa keuntungan.

"Kita bicara tentang unit link dan yang berhubungan dengan investasi itu, nyatanya di industri juga sekarang sudah banyak mengalami pertanyaan, memang saat ini masih kita freeze, kita moratorium untuk tidak fokus ke situ dulu," kata dia dalam paparan kinerja Pertalife Insurance, Rabu (27/7/2022).

Selain itu ia menambahkan, Pertalife Insurance pada tahun ini akan mencoba untuk menyeimbangkan portofolio preminya. Adapun pada tahun 2021, perusahaan masih didominasi oleh sekitar 80 persen captive market BUMN dan 20 persen dari non-captive market.

Hal ini sekaligus menjadi bagian dari upaya perusahaan menyeimbangkan sebaran risiko asuransi.

Selain itu, Pertalife Insurance juga tetap bersiasat untuk menghindari risiko persaingan dengan kehadiran holding asuransi milik BUMN yaitu IFG dalam ekosistem BUMN.

"IFG kan dibuat untui menangani market BUMN, Pertamina kan bagian dari BUMN. Apakah ke depannya kami akan bersaing atau seperti apa itu kami masih dalam proses mencari tahu dan mencari bentuk bagaimana nanti kerja samanya apabila IFG jadi salah satu asuransi yang meng-handle Pertamina," imbuh dia.

Perlu diketahui, Pertalife Insurance dimiliki oleh Dana Pensiun Pertamina, PT Timah Tbk, dan Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Oleh sebab itu, Hanindio menjelaskan, perlu adanya keseimbangan antara captive dan non-captive market agar ketika perusahaan dihadapkan pada risiko, ada produk dari sumber yang lain.

Sebagai informasi, Pertalife Insurance berhasil membukukan pendapatan premi sebesar Rp 427,2 miliar sampai semester I-2022.

Selain itu, Pertalife Insurance berhasil mencetak laba bersih sebanyak Rp 48,96 miliar sepanjang tahun 2021

Angka ini tumbuh sebanyak 166,26 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak Rp 18,39 miliar.

Selain itu, Pertalife Insurance berhasil memiliki risk based capital (RBC) sebesar 243,27 persen pada tahun 2021. Angka ini lebih bersar dari ambang batas yang ditentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebanyak 120 persen.

https://money.kompas.com/read/2022/07/28/100100626/pertalife-insurance-bidik-premi-rp-683-49-miliar-sepanjang-2022

Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke