Pada 2025, industri farmasi di Indonesia diprediksi akan tumbuh dua kali lipat dengan estimasi nilai pasar mendekati 20 miliar dollar AS. Farmasi online sendiri baru mencakup 3,5 persen dari total pangsa pasar farmasi yang besar ini.
"Saat ini Indonesia sudah berada di awal revolusi layanan kesehatan berbasis teknologi. Kurang dari dua tahun, masyarakat sudah mengubah kebiasaannya hingga 180 derajat, di mana semua hal terkait kesehatan dapat diakses melalui ponsel," kata CEO Lifepack Natali Ardianto dalam siaran persnya, Kamis (11/8/2022).
Keberadaan pandemi Covid-19 menjadi katalisator dari adopsi masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan digital via aplikasi di ponsel. Bahkan tahun 2020, Pemerintah Indonesia memperbarui aturan peresepan obat secara daring untuk mengakselerasi revolusi digital layanan kesehatan dalam skala nasional.
Kedua faktor utama tersebut pada akhirnya mendukung pertumbuhan pesat Lifepack, diikuti dengan faktor kalangan anak muda kelas menengah Indonesia yang sudah melek digital.
Sejak awal perusahaan ini berdiri, Golden Gate Ventures telah memberikan dukungan besar terhadap Lifepack sebagai salah satu perusahaan rintisan yang mengusahakan digitalisasi industri tradisional di Indonesia.
Pendanaan yang cukup besar ini dinilai ssebagai tanda kepercayaan pada pertumbuhan signifikan Lifepack, karena adanya potensi pasar dan pertumbuhan transformasi digital di Indonesia.
Justin Hall selaku partner di Golden Gate Ventures menuturkan kemampuan untuk mengidentifikasi pemain jangka panjang yang andal adalah salah satu strategi Golden Gate Ventures.
"Formula terbaik adalah kombinasi dari para pendiri hebat dengan visi yang kuat dan ide bisnis yang relevan dengan pasar. Lifepack merupakan gabungan dari tiga aspek tersebut. Kami siap untuk mendukung pertumbuhan bisnis Lifepack melalui jaringan kami yang luas dan wawasan mendalam kami untuk berbagai kesempatan kolaborasi di wilayah segitiga emas startup di Indonesia, Vietnam, dan Singapura," ujarnya.
https://money.kompas.com/read/2022/08/11/223000426/perkuat-bisnis-farmasi-digital-lifepack-dapat-suntikan-dana-rp-103-3-miliar