Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Subsidi BBM hingga Pengendalian Pangan, BI: Belum Perlu Naikkan Suku Bunga Acuan

Pasalnya, kondisi perekonomian Indonesia saat ini masih stabil lantaran ada subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan harga pangan masih terkendali sehingga tingkat inflasi masih terjaga tetap rendah di level 4,94 persen di Juli 2022.

"Karena tadi ada subsidi (BBM), ada pengendalian pangan sehingga dari sisi kebijakan suku bunga tidak perlu buru-buru naikkan suku bunga sehingga masih bisa menjaga stabilitas mendorong pertumbuhan ekonomi," ujarnya saat konferensi pers virtual di YouTube Bank Indonesia, Kamis (18/8/2022).

Selain itu, BI menilai kinerja penyaluran kredit oleh perbankan masih tetap besar sehingga kenaikan suku bunga acuan masih belum diperlukan.

Kinerja kredit perbankan yang masih baik ini dijaga oleh upaya BI dalam menjaga likuiditas supaya tidak berlebih dan tidak kurang agar perbankan dapat terus salurkan kredit.

"Alhamdulillah perbankan sekarang sudah lebih dari 10 persen, UMKM malah lebih dari 16 persen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Kami juga sementara ini belum perlu untuk menaikkan suku bunga," ucapnya.

Sebagai informasi, suku bunga acuan BI hingga saat ini berada di level 3,5 persen. Suku bunga yang rendah ini belum bergerak sejak Februari 2021.

Padahal bank sentral AS sudah menaikkan suku bunga acuan (Fed Fund Rate) sebanyak 4 kali sejak tahun 2022, di mana pada Maret naik 0,25 persen, Mei naik 0,50 persen, Juni naik 0,75 persen, dan Juli 0,75 persen. Kini suku bunga acuan AS sudah berada di level 2,25-2,5 persen.

https://money.kompas.com/read/2022/08/18/183200126/ada-subsidi-bbm-hingga-pengendalian-pangan-bi--belum-perlu-naikkan-suku-bunga

Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke