Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Good Employer Branding" Tergantung pada Perusahaan?

Oleh: Nika Halida Hashina dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Citra perusahaan di tengah perkembangan zaman saat ini harus sangat dijaga. Karena citra baik inilah yang membantu perusahaan untuk mencapai apa yang hendak dituju. Citra baik ini salah satunya dapat diwujudkan dari kesejahteraan para pegawainya.

Good employer branding adalah proposisi value karyawan yang berdasar pada apa yang dikomunikasikan oleh instansi atau perusahaan tersebut sebagai identitasnya kepada karyawan potensial dan karyawan saat ini. Hal ini biasanya mencakup misi, nilai, budaya, dan kepribadian organisasi.

Good employer branding yang positif akan menjelaskan bahwa perusahaan tersebut adalah tempat yang baik untuk bekerja. Perusahaan tersebut juga akan mempengaruhi perekrutan karyawan baru, retensi, keterlibatan karyawan aktif, juga persepsi keseluruhan perusahaan di pasar.

Hal ini lah yang membuat employer branding yang baik dapat menjadi penting untuk mempertahankan pasar sekaligus menjaga komitmen dan profesionalisme yang ditampilkan.

Siniar Obsesif dalam episodenya yang berjudul "Good Employer Branding = Good Company?" yang dapat diakses melalui dik.si/Obsesif_EzaEp1 turut membahas citra perusahaan yang digambarkan dari karyawannya bersama Eza Hazami, seorang Employer Branding Specialist dan Content Creator.

Eza mengungkapkan bahwa employer branding adalah suatu proses mengelola perusahaan hingga memiliki reputasi dan nilai citra yang baik. Berdampak positif kah? Iya. Lantas, apa yang bisa kita lakukan untuk mencapainya?

Cara Membangun Good Employer Branding

Dalam hal membangun good employer branding, kita perlu untuk mengembangkan strategi branding ketenagakerjaan dan organisasi dengan mempertimbangkan hal-hal berikut.

1. Ketahui nilai unik perusahaan

Untuk menciptakan branding perusahaan yang kuat, penting untuk memulainya dengan berfokus pada pernyataan misi, nilai, visi, dan budaya perusahaan. Hal ini akan sangat membantu untuk mengidentifikasi apa kebutuhan perusahaan dan yang harus dilakukan untuk memenuhi tujuan tersebut.

Misalnya saja dengan menciptakan slogan yang ciamik. Slogan tersebut dapat dijadikan ini sebagai pedoman. Seperti slogan atau misi yang dimiliki, kita dapat memulai kampanye dengan menceritakan kisah pengalaman para pekerja atau pihak luar yang terlibat.

Seperti halnya menjanjikan karyawan kesempatan untuk belajar terus-menerus, dengan menyatakan, "Kami beroperasi dengan rasa ingin tahu dan merangkul ide-ide baru untuk berinovasi dan terus meningkatkan. Kami mengambil risiko dan belajar dari keberhasilan, kemunduran, dan satu sama lain."

Dengan cara ini, pegawai dapat menyelaraskan nilai-nilai, dan branding perusahaan terus membaik, dengan tercapainya tujuan atau target perusahaan.

2. Melakukan riset internal

Hal ini bisa dilakukan dengan memahami bagaimana perusahaan dipersepsikan oleh karyawannya saat ini dan kelompok kandidat sasarannya, serta apa yang diinginkan karyawan atau calon karyawannya.

Dapat pula melakukan identifikasi dari perwakilan karyawan atau yang terbaik, dan tanyakan apa yang disukai karyawan tersebut saat bekerja di perusahaan. Riset kecil ini akan sangat berguna untuk evaluasi perusahaan.

3. Melakukan penelitian eksternal

Penelitian perlu dilakukan kaitannya untuk mempelajari bagaimana perusahaan diposisikan dalam persaingan dengan kompetitor. Penelitian dapat dilakukan melalui survei pelamar, serta melalui pencarian internet, media sosial, atau perusahaan yang melakukan pemantauan reputasi.

4. Tentukan proposisi value karyawan

Nilai karyawan dapat dilihat juga melalui keberhasilan perwakilan yang mengomunikasikan branding perusahaan. Employer branding tersebut harus benar-benar mencerminkan apa yang istimewa dari perusahaan dan harus selaras dengan branding untuk pelanggan atau konsumennya.

5. Mengembangkan strategi pemasaran karyawan

Strategi ini harus memiliki pendekatan dua arah. Pertama, strategi rekrutmen yang berfokus pada pencapaian basis pelamar yang ditargetkan. Hal ini dapat membuat citra perusahaan baik, terlebih bila banyak pelamar berkualitas yang mengikutinya.

Untuk hal ini, perusahaan dapat memperhatikan halaman karier, situs rekrutmen, media sosial dan sumber rekrutmen eksternal lainnya.

Kedua, dapat berpusat pada komunikasi konsisten terkait value karyawan kepada karyawan yang ada saat ini untuk melibatkan mereka. Gunakan testimoni karyawan untuk menegaskan branding.

Dengarkan episode lengkap dari penjelasan Eza Hazami terkait hal ini dalam siniar Obsesif episode "Good Employer Branding = Good Company?" di Spotify. Ikuti juga siniarnya agar kamu terus terinfo soal dunia kerja dan self-development yang penting banget di masa kini!

https://money.kompas.com/read/2022/10/27/152517626/good-employer-branding-tergantung-pada-perusahaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke