"Di tengah perekonomian dunia yang terkoreksi ke bawah, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatatkan kinerja yang impresif. Pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2022, mencatatkan pertumbuhan impresif yaitu 5,72 persen," ungkapnya dalam konferensi pers, Senin (7/11/2022).
Ia menjelaskan, pertumbuhan positif itu di topang dari sisi pengeluaran, yakni konsumsi rumah tangga tumbuh solid sebesar 5,39 persen. Kemudian pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi tercatat tumbuh sebesar 4,96 persen.
Sementara dari sisi sektoral, transportasi pergudangan dengan pertumbuhan mencapai 25,81 persen, serta akomodasi , makanan dan minuman yang tumbuh 17,83 persen.
"Ini seiring dengan pulihnya mobilitas masyarakan akibat penanganan pandemi yang baik dan terkendali," kata Airlangga.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi secara spasial juga menguat, didorong beberapa daerah yang menunjukkan kinerja positif.
Terlebih, hampir seluruh provinsi laju pertumbuhan ekonominya lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional.
"Di sisi lain, wilayah timur kinerjanya impresif. Sulawesi pertumbuhannya 8,2 persen secara tahunan. Demikian pula di Maluku dan Papua, juga pertumbuhannya impresif," kata dia.
Kendati demikian, Airlangga mengatakan, pemerintah akan tetap mewaspadai penurun harga komoditas dan pelemahan permintaan global. Sebab, selama ini perekonomian RI cukup diuntungkan dengan kenaikan harga komoditas di pasar global.
"Tantangan ke depan yang perlu diwaspadai tentunya penurunan harga komoditas dan pelemahan permintaan global," ungkapnya.
https://money.kompas.com/read/2022/11/07/195052326/ekonomi-ri-tumbuh-572-persen-kuartal-iii-2022-menko-airlangga-akibat