Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Witari, 1,5 Tahun Ekspor Kerajinan Kayunya Nihil Pesanan gara-gara Pandemi

Pemilik CV Tri Utama Ni Made Witari menceritakan pesanan kerajinan tangan miliknya terutama dari kayu, rotan, dan nipah yang kebanyakan berasal dari negara Eropa.

Namun pasar Asia seperti Korea Selatan, Jepang, Arab Saudi juga dinilai cukup banyak melakukan pesanan terutama sebelum pandemi Covid-19 melanda.

"Kalau ke Eropa paling banyak permintaan dari Yunani dan Bulgaria. Ada juga ke negara Siprus. Untuk volume dari order tersebut setiap tahun (sebelum Covid-19) bisa sampai 10 kontainer per tahun," kata Witari dalam siaran pers, dikutip Selasa (21/11/2022).

Mencoba bangkit 

Sebelum Covid-19, Witari menjelaskan, total order yang bisa dipenuhi oleh Witari khusus pasar luar negeri bisa mencapai 10 kontainer per tahun. Namun saat ini setelah Covid-19 mereda, dia hanya bisa memenuhi order maksimal dua kontainer.

Meski begitu dia bersyukur saat ini secara perlahan permintaan produk dari dalam dan luar negeri mulai bergeliat lagi.

Ia menceritakan, omzet perusahaan dapat mencapai Rp 4 miliar sebelum adanya pandemi Covid-19. Namun demikian, setelah Covid-19 omzet perusahaan hanya mampu mencapai maksimal Rp 1,5 miliar.

"Saat Covid-19 sedang tinggi-tingginya, semua buyer kita tanyain ternyata mereka juga mengalami kondisi yang sama. Jadi otomatis kami harus menunggu, setelah itu kami kontak lagi akhirnya mulai muncul kerja sama order di pertengahan 2021 dan kini mulai normal lagi," imbuh dia.

1,5 tahun tak ada pesanan masuk, terpaksa PHK karyawan

Sebagai catatan, CV Tri Utama telah dirintis Ni Made Witari sejak tahun 1986.

Ia menceritakan, saat wabah Covid-19 melanda dunia, selama hampir 1,5 tahun tidak ada pesanan sama sekali sehingga ia terpaksa merumahkan karyawannya. 

"Sebelum Covid-19 saya punya 10 karyawan dan di saat Covid terpaksa kami pangkas sehingga kini hanya tinggal 2 orang saja termasuk saya," urai dia.


Kerja sama pendanaan dan pendampingan

Untuk mengatasi persoalan pendanaan usaha, saat ini CV Tri Utami sedang menjajaki kerja sama dengan salah satu securities crowdfunding.

Sementara, untuk dapat menggerakkan kembali bisnisnya, ia mengikuti beberapa kegiatan yang diadakan Kementerian Koperaasi dan UKM RI.

Belum lama ini, Witari menambahkan, dirinya juga ikut serta dalam pendampingan fasilitasi pembiayaan UKM ekspor yang diadakan KemenKopUKM.

Dari situ, Witari mengetahui bagaimana cara yang efektif dan efisien dalam memenuhi permintaan ekspor termasuk menyiasati kebutuhan pembiayaannya.

Selain itu Witari juga mendapatkan materi pendampingan terkait penyusunan laporan keuangan yang terstruktur tetapi mudah untuk diimplementasikan di tempat usahanya.

"Di samping itu ada support lain seperti pelatihan manajemen, pembiayaan untuk ekspor dan lainnya," tutur Witari.

Dia berharap KemenKopUKM bisa membantu memberikan pendampingan untuk mendapatkan sumber pembiayaan yang mudah, murah dan cepat.

"Harapan kami KemenKopUKM tetap bisa memberikan dukungannya, yang paling utama yang kami butuhkan adalah pembiayaan ekspor. Kemudahan itu yang ingin kami dapatkan karena betul-betul perusahaan kami ini sangat membutuhkannya," pungkas Witari.

https://money.kompas.com/read/2022/11/22/112345926/cerita-witari-15-tahun-ekspor-kerajinan-kayunya-nihil-pesanan-gara-gara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke