Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Softbank Mundur dari IKN, Bahlil: Tidak Menguntungkan Negara

Bahlil bilang, mundurnya Softbank dari investasi di IKN adalah karena investasi tersebut hanya menguntungkan bagi Softbank saja, namun tidak dengan Indonesia. Sementara Indonesia menginginkan model investasi yang adil.

"Proposal yang ditawarkan, menurut kami, untung bagi dia, nggak untung ke negara. Dan kami enggak mau didikte," kata Bahlil seperti dikutip dari Antara, Rabu (14/12/2022).

Bahlil menekankan, beberapa kali dirinya sempat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Founder dan CEO Softbank Masayoshi Son. Bahlil juga mengaku, pendekatan terkait investasi ke IKN telah dilakukan beberapa kali.

Adapun, tawaran yang disampaikan Softbank yang menurut Bahlil tidak fair, salah satunya adalah dengan menentukan internal rate of return (IRR) atau tingkat pengembalian modal sepihak.

"Contoh nih ya, dia mau bangun, IRR ditentukan sendiri, nanti pemerintah tinggal sewa ke dia. Enggak fair dong, enggak cincai dong. Jadi kita mencari model investasi yang fair. Artinya yang investornya juga hidup tapi negara juga jangan dibuat berat. Win win," ujarnya.

Bahlil menekankan, Indonesia sebagai negara yang berdaulat, tentunya tidak boleh diatur oleh pihak lain dan bebas menentukan sikap dan kebijaksanaannya.

"Itu yang dalam bahasa saya, enggak boleh pengusaha itu mengatur negara. Negara yang mengatur pengusaha, tapi juga negara enggak boleh semena-mena ke pengusaha. Enggak boleh, karena kita saling membutuhkan," lanjut dia.

Walaupun ditinggal oleh Softbank, namun Bahlil optimis proyek IKN masih menarik minat banyak investor.

Dia juga mengatakan, saat ini tercatat banyak investor global yang sudah berkomitmen untuk menanamkan modalnya di ibu kota baru.

"IKN itu investornya sudah ada, dari UEA, China, beberapa negara Eropa, Taiwan, Korea Selatan, itu ada," tegas Bahlil Lahadalia.

https://money.kompas.com/read/2022/12/15/102000026/softbank-mundur-dari-ikn-bahlil--tidak-menguntungkan-negara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke