Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramalan Buruk IMF: Sepertiga Ekonomi Dunia Bakal Resesi pada 2023

"Kenapa? Karena tiga (negara dan kawasan) perekonomian terbesar, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan China mengalami perlambatan secara serentak," ujar dia dilansir dari CNN, Rabu (4/1/2023).

Oleh karenanya, Georgieva bilang, IMF memprediksi hampir dari separuh perekonomian dunia akan mengalami resesi pada tahun ini. Bahkan, kondisi tersebut juga akan dirasakan oleh jutaan orang yang tinggal di negara yang tidak mengalami resesi.

"Kami memproyeksi sepertiga perekonomian dunia akan mengalami resesi. Bahkan, di negara tidak dalam zona resesi, tetap akan dirasakan oleh ratusan juta orang," tuturnya.

Lebih lanjut ia bilang, AS memang berpotensi terhindar dari zona resesi. Namun, kondisi perekonomian yang "suram" semakin terlihat di kawasan Eropa, imbas dari perang Rusia dan Ukraina yang berkepanjangan.

"Separuh dari Uni Eropa akan mengalami resesi," kata dia.

Perlambatan Ekonomi China

Beralih ke Asia, perlambatan perputaran roda ekonomi yang dialami China dipastikan berdampak signifikan terhadap global. Negara dengan perekonomian terbesar kedua dunia itu mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi pada tahun lalu, seiring dengan kebijakan pengetatan Covid-19, yang pada akhirnya mengakibatkan disrupsi rantai pasok dunia.

Presiden China Xi Jinping mengatakan, Negeri Tirai Bambu diproyeksi membukukan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,4 persen pada 2022. Proyeksi ini jauh lebih rendah dibanding dengan realisasi pertumbuhan tahun 2021 sebesar 8,4 persen.

"Untuk pertama kalinya dalam 40 tahun, perekonomian China berpotensi tumbuh lebih lambat dibanding pertumbuhan global pada 2022," ujar Georgieva.

Sebelum Covid-19 merebak, China menyumbang sekitar 35-40 persen terhadap pertumbuhan ekonomi global. Namun hal itu tidak lagi terjadi.

"Ketika saya berbicara dengan para pemimpin negara Asia, mereka mulai bertanya, apa yang akan terjadi dengan China? Apakah China akan kembali ke level pertumbuhan ekonomi yang tinggi?" kata dia.

Beijing memang telah mulai melonggarkan kebijakan pembatasan pergerakan pada awal Desember 2022. Meskipun pelonggaran itu akan memulihkan roda perekonomian, pemulihan akan berlangsung dengan sulit.

Pasalnya, pelonggaran yang dilakukan telah menimbulkan gelombang kasus Covid-19 baru. Ini kemudian berdampak terhadap perlambatan konsumsi serta produksi.

"Beberapa bulan ke depan akan menjadi sulit bagi China, dan dampaknya perekonomian China tumbuh negatif," ucap Georgieva.

Sebagai informasi, IMF memprediksi ekonomi global tumbuh 2,7 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada 2023. Ini lebih lambat dari proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun lalu sebesar 3,2 persen.

https://money.kompas.com/read/2023/01/04/061044626/ramalan-buruk-imf-sepertiga-ekonomi-dunia-bakal-resesi-pada-2023

Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke