Bocoran Erick Thohir soal Rencana IPO Anak Usaha Biofarma

Namun Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan bukan Biofarma yang akan go public, tetapi kemungkinan anak usahnya.

"Biofarma-nya kan enggak go public, (anak usahanya) mungkin," kata Erick saat ditemui di Sarinah Thamrin Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Erick mengatakan aksi korporasi yang dilakukan Biofarma adalah untuk mendorong kemandirian Indonesia pada industri farmasi. Selain itu, rencananya Indonesia akan menjadi hub untuk produksi vaksin hemofilia yang bekerja sama dengan ProFactor.

"Kalau kita bicara vaksin, contohnya adalah (pengembangan) vaksin hemofilia, bersama Inggris. Kita menjadi hub-nya dunia. Enggak apa-apa, kita lakukan aksi korporasi," ungkap mantan Presiden Inter Milan itu.

"Itu hub-nya dunia. Vaksin hemofilia yang bekerja sama dengan ProFactor itu, dibikin di sini (di Indonesia)," kata dia.

Erick mengatakan, Biofarma tak hanya memproduksi vaksin Covid-19 saja. Lebih dari itu, Erick bercita-cita agar Biofarma juga bisa mengembangkan ekosistem vaksin di tanah air.

"Tapi apa hanya kebutuhan vaksin untuk Covid-19 saja? Kan enggak. Kalau ekosistem vaksin sudah jalan, kan tinggal diganti-ganti isinya, sesuai dengan kebutuhan," ujarnya.

Sebelumnya, Biofarma mengumumkan rencana perusahaan melakukan spin off anak usahanya di bidang manufaktur untuk mendukung rencana melakukan Penawaran Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO).

“Rencananya dalam semester pertama tahun ini,” kata Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Direktur Utama PT Biofarma Honesti Basyir mengatakan, spin off merupakan rencana Biofarma dalam membangun kompetensi baru. Hal ini ditandai dengan pembangunan parbik baru di Karawang sebesar 3,2 hektar.

“Itu memang rencana kita untuk membangun kompetensi baru ya. Kan ada rencana unlock value IPO itu. Jadi kita harus membangun pabriknya. Kita lagi bikin desain planning-nya,” ungkap Honesti.