Selain memamerkan soal industri digital, di sana juga akan menampilkan progres pengembangan kawasan industri serta Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Tahun ini, Indonesia akan menampilkan 157 exhibitor yang akan menampilkan berbagai kegiatan untuk memperkenalkan kemampuan teknologi industri Indonesia, mendorong berbagai kerja sama, melakukan transfer teknologi, benchmarking kemampuan/penguasaan teknologi, serta juga promosi investasi," kata dia dalam Media Press Briefing di Jakarta, Rabu (8/3/2023).
"Selain 157 co-exhibitor yang hadir secara langsung, beberapa co-exhibitor ini selain industri juga ada kementerian dan lembaga. Termasuk juga kami tampilkan konsep ibu kota negara (IKN)," lanjut Eko.
Mengikuti Hannover Messe, pemerintah mengeluarkan anggaran sebesar Rp 140 miliar. "Jadi anggaran yang disediakan dalam DIPA Kementerian Perindustrian untuk penyelenggaraan Hannover Messe sebagai partner country dianggarkan sejumlah Rp 140 miliar," ucap Eko.
Seluruh anggaran itu, kata Eko, dibagi dalam tiga kelompok besar. Pertama, terkait memenuhi kontrak dengan BMAD sebagai partner country, kontrak terkait sewa lahan di dalam paviliun tempat acara, dan pembangunan paviliun di lahan seluas 3.000 meter persegi.
"Karena ini persiapannya sudah sejak tahun lalu. Lalu tahun ini pelaksanaannya. Jadi, anggaran tersebut merupakan anggaran yang diberikan kepada kami dari total sekitar Rp 200 miliar yang kami ajukan, kemudian kami mendapatkan anggaran Rp 140 miliar," ujarnya.
Selain itu, sambung Eko, kehadiran Indonesia sebagai Partner Country Hannover Messe harus dimanfaatkan untuk memperkenalkan kekuatan teknologi industri serta mendorong keterhubungan industri Indonesia dengan jejaring rantai suplai global.
"Diharapkan dari keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe ini dapat memperluas jejaring kerja atau networking yang akan berujung pada kesepakatan bisnis," pungkasnya.
https://money.kompas.com/read/2023/03/08/140000626/kembali-berpartisipasi-di-hannover-messe-2023-ri-bakal-pamer-teknologi-hingga