Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengawali Pekan IHSG Bergerak di Zona Merah, Rupiah Menguat

Melansir data RTI, pukul 09.13 WIB, IHSG berada pada level 6.741,01 atau turun 24,28 poin (0,36 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.765,3.

Sebanyak 115 saham melaju di zona hijau dan 343 saham di zona merah. Sedangkan 270 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1 triliun dengan volume 2,5 miliar saham.

Bursa Asia mixed dengan penurunan Strait Times 0,96 persen, dan Nikkei 3,2 persen. Sementara itu, Shanghai Komposit naik 0,22 persen, dan Hang Seng Hong Kong menguat 0,89 persen.

Wall Street pada penutupan Jumat pekan lalu, merah dengan penurunan index Dow Jones Industrial Average (DJIA) 1,07 persen, S&P 500 melemah 1,44 persen, dan index acuan saham teknologi Nasdaq juga terkoreksi 1,76 persen.

Sebelumnya, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, setelah IHSG melemah di akhir pekan lalu, pada hari ini IHSG akan menguji resisten kembali pada level 6.828 karena membentuk candle hammer, dan mempertahankan posisinya di atas level terendah 8 Maret di 6.728.

"IHSG masih berpeluang mencapai target koreksi ideal di level 6.712 apabila tembus ke bawah 6.728. Level support IHSG berada di 6.742 - 6.617, sementara level resistennya di 6.828 - 6.968. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish," kata Ivan dalam analisisnya.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.03 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.435 per dollar AS, atau naik 15 poin (0,1 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.450 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, sentimen Silicon Valley Bank menjadi salah satu kekhawatiran pasar keuangan global saat ini. Menurut Ariston, pasar masih mencermati peristiwa besar itu, apakah akan berdampak buruk ke perekonomian dan sistem keuangan global.

“Kekhawatiran ini mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko seperti rupiah. Tapi Di sisi lain, peristiwa ini memicu ekspektasi di pasar bahwa the Fed mungkin tidak akan menambah beban perekonomian AS dengan menaikan suku bunga lebih agresif pada rapat pekan depan,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Di sisi lain, Fed Watch Tool CME menunjukkan probabilitas the Fed menaikan suku bunga sebesar 50 bp menurun dari sebelumnya 60 persen menjadi 18 persen. Ariston menilai hal ini bisa mendorong pelemahan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya.

“Dua faktor di atas bisa memberikan peluang penguatan rupiah bergerak terbatas terhadap dollar AS hari ini,” tambahnya.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bisa bergerak dengan potensi penguatan ke kisaran Rp 15.400 per dollar AS, dan untuk potensi pelemahan ke kisaran Rp 15.480 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2023/03/13/094730126/mengawali-pekan-ihsg-bergerak-di-zona-merah-rupiah-menguat

Terkini Lainnya

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke