Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suku Bunga The Fed Capai Level Tertinggi dalam 16 Tahun, BI Perlu Naikkan Suku Bunga?

Pengetatan moneter masih dilakukan The Fed guna menyelesaikan tekanan inflasi di Negeri Paman Sam. Meskipun kian menyusut, tingkat inflasi AS masih jauh di atas target The Fed, yakni 2 persen.

Meskipun The Fed masih meningkatkan suku bunga acuannya, Bank Indonesia (BI) dinilai tidak perlu melakukan langkah serupa. Sejumlah ekonom sepakat, tingkat suku bunga acuan BI saat ini sudah memadai.

Chief Economist Bank Permata Josua Pardede menilai, dampak dari kenaikan suku bunga The Fed terhadap pasar keuangan negara berkembang, seperti Indonesia, sudah tidak terlalu signifikan. Hal ini tercermin dari pergerakan dollar AS yang cenderung melemah terhadap rupiah pada perdagangan Kamis (4/5/2023) kemarin.

"Sekalipun Fed menaikkan suku bunga pada FOMC bulan Mei ini, namun dollar AS cenderung melemah," kata dia, kepada Kompas.com, Kamis.

Pada perdagangan Kamis kemarin, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat tipis 0,05 persen ke Rp 14.685 per dollar AS. Nilai tukar rupiah sebenarnya sempat menguat signifikan ke Rp 14.566 per dollar AS pada awal perdagangan, namun setelah itu penguatan terpangkas.

Selain nilai tukar rupiah stabil, inflasi yang juga merupakan salah satu aspek pertimbangan arah kebijakan moneter kian melandai. Pada April lalu, tingkat inflasi secara tahunan mencapai 4,33 persen, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 4,97 persen.

"Maka BI diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen," ujar Josua.

BI dinilai belum perlu sesuaikan suku bunga dalam waktu dekat

Sementara itu, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan, BI belum perlu melakukan penyesuaian suku bunga dalam waktu dekat. Pasalnya, langkah pengetatan moneter The Fed sudah tidak lagi berdampak signifikan ke pasar uang RI.

"Saya rasa sejauh ini BI belum perlu mengubah suku bunga acuannya karena inflasi dan nilai tukar Indonesia relatif masih terkendali," ucapnya.

Sebagai informasi, BI terus mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,75 persen sejak Rapat Dewan Gubernur (RDG) Februari 2023.

Dalam berbagai kesempatan, para pejabat bank sentral menyatakan, tingkat suku bunga acuan yang berlaku saat ini sudah memadai untuk menekan inflasi sekaligus menjaga stabilitas rupiah.

https://money.kompas.com/read/2023/05/05/073000426/suku-bunga-the-fed-capai-level-tertinggi-dalam-16-tahun-bi-perlu-naikkan-suku

Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke