Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Di Tengah Isu Resesi, Airbnb Catat Rekor Jumlah Pemesanan

Nilai tersebut setara Rp 26,54 triliun (kurs Rp 14.749 per dollar AS).

Hal tersebut membuktikan, permintaan untuk perjalanan tetap kuat meskipun terdapat kekhawatiran resesi.

CEO Airbnb Brian Chesky mengatakan, perusahaan mencapai rekor jumlah pemesanan tertinggi lebih dari 120 juta pada triwulan pertama.

"Lebih banyak tamu yang bepergian dengan Airbnb daripada sebelumnya. Kami telah melihat jumlah pemesan aktif tertinggi yang pernah ada, meskipun ketidakpastian ekonomi makro terus berlanjut," ujar dia dikutip dari CNN, Rabu (10/5/2023).

Ia menambahkan, para pelancong juga menunjukkan pemesanan perjalanan yang lebih awal dari waktu keberangkatan.

Pemulihan di Asia Pasifik juga menunjukkan wisatawan menginap lebih lama di kuartal I-2023 ini, atau tumbuh 40 persen secara tahunan.

Lebih lanjut, Airbnb juga melaporkan pendapatan bersih sekitar 117 juta dollar AS. Angka itu tumbuh dibandingkan dengan kerugian bersih pada periode yang sama tahun lalu.

“Kami sekarang berukuran dua kali lipat dari sebelum pandemi berdasarkan GBV (nilai pemesanan kotor) dan basis pendapatan,” imbuh dia.

Selain itu, Airbnb juga mengatakan telah menunda waktu pengeluaran pemasarannya hingga paruh pertama tahun ini.

langkah tersebut dilakukan untuk membantu mendukung puncak musim perjalanan musim panas.

Terakhir, perusahaan juga meningkatkan investasi pemasaran mereknya di lebih banyak negara di seluruh dunia.

https://money.kompas.com/read/2023/05/10/191300926/di-tengah-isu-resesi-airbnb-catat-rekor-jumlah-pemesanan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke