Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Air Minum Kemasan Nasional (Asparminas), Eko Susilo mengatakan, beberapa industri AMDK saat ini tengah mempersiapkan instalasi mesin produksi galon yang bisa mendukung rencana shifting dari galon polikarbonat yang berisiko BPA ke galon PET yang lebih aman.
"Bila hal tersebut mewujud, tentunya akan banyak mengubah lansekap industri mengingat mayoritas peredaran galon guna ulang polikarbonat ada di wilayah Jakarta dan sekitarnya," kata Eko.
Eko mengungkapkan, Bisfenol A atau BPA merupakan senyawa kimia yang dapat memicu kanker, gangguan hormonal dan kesuburan pada pria dan wanita, serta gangguan tumbuh kembang janin dan anak.
Senyawa tersebut diketahui mudah luruh dari kemasan galon dan rawan terminum oleh konsumen hingga ke level yang melebihi ambang batas aman. Dengan risiko itu, maka inisiatif pelabelan risiko BPA penting dilakukan untuk mengantisipasi dampak kesehatan publik di masa datang.
Eko mengatakan galon guna ulang berbahan PET yang mulai diedarkan di Manado mudah dikenali dari fisik galon yang terlihat lebih bening dan segar. Sementara kemasan berbahan polikarbonat mudah dari tampilan fisiknya terlihat keruh dan buram.
"Saat ini, sekitar 80 persen galon yang beredar di area Manado adalah galon dengan kemasan PET," lanjutnya.
“Kemasan PET dalam beragam ukuran tersebut lebih ramah lingkungan karena plastik PET lebih mudah didaur ulang dan bernilai ekonomis tinggi,” tegas Eko.
https://money.kompas.com/read/2023/05/12/123000126/demi-kesehatan-jangka-panjang-industri-amdk-perlahan-beralih-ke-kemasan-pet