Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penggunaan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan Perlu Dioptimalkan

“Saat ini ada 451 armada penerbangan yang dimilliki oleh industri penerbangan nasional dan SAF merupakan hal yang penting dan perhatian kita semua," ujar Ketua Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Denon Prawiraatmadja dalam siaran pers, Jakarta, Kamis (25/5/2023). 

"Memang dibeberapa bagian di sektor penerbangan sudah menerapkannya, namun kami berharap saat ini dapat dioptimalkan penerapan green energy dan clean energy secara bertahap sehingga di tahun 2045 sudah dapat dilakukan secara penuh,” sambungnya.

Pernyataan itu disampaikan Denon saat menghadiri workshop Sustainable Aviation Fuel
(SAF) yang digelar oleh Federal Aviation Administration (FAA) di Bangkok pada 22-25 Mei 2023.

Menurut Denon, beberapa negara Asia juga sudah menyatakan komitmen dalam penggunaan bahan bakar penerbangan berkelanjutan. China misalnya, menargetkan 50.000 ton penggunaan SAF. Jepang menargetkan penggunaan SAF 10 persen pada tahun 2030.

Sementara Korea Selatan mengubah undang-undang untuk memungkinkan adopsi bahan bakar biologi laut pada 2025 dan SAF pada tahun 2026. India juga tengah mempertimbangkan penggunaan SAF di sektor penerbangan.

Denon mengatakan Indonesia telah bersiap menerapkan SAF 5 persen pada 2025. INACA kata dia, siap mendukung rencana tersebut.

"Sehingga pada tahun 2045, industri penerbangan kita bisa secara optimal menggunakan SAF,” kata dia.

Selain itu, ia juga menilai Asia akan menjadi rumah bagi produsen terbesar SAF. Indonesia kata dia, harus mampu menyediakan SAF di dalam negeri demi keberlangsungan transportasi nasional.

Oleh karena itu, Denon mengatakan perlunya kolaborasi dengan semua pihak. Mulai dari pemerintah, BUMN dan swasta agar bisa menghadirkan bahan bakar ramah lingkungan dan berkelanjutan.

"Sehingga hal ini dapat membuat industri penerbangan yang sehat, serta menghasilkan clean energy yang didukung oleh ekosistem yang baik seperti electric vehicle dan green airport serta semua ekosistem yang menunjang ekosistem dan industri penerbangan nasional,” ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2023/05/25/203704526/penggunaan-bahan-bakar-penerbangan-berkelanjutan-perlu-dioptimalkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke