Menurut Arsjad, hal itu tidak terlepas dari persepsi awal masyarakat terhadap kualitas motor listrik di Indonesia.
"Pasar belum antusias itu karena pada dahulu kala waktu yang mulai masuk kendaraan listrik itu unfortunately yang masuk itu bukan yang berkualitas atau kurang baik. Akhirnya penilaian orang itu kesitu, barangnya jelek," ujar Arsjad di Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Namun saat ini, Arsjad menilai produk motor listrik di Tanah Air sudah berkualitas. Bahkan tak kalah dengan produk-produk kelas dunia lainnya. Namun hal itu terbentur persepsi awal masyarakat soal kualitas motor listrik.
Selain itu, Arsjad mengatakan motor listrik belum dilirik karena masyarakat Indonesia belum memiliki kebiasaan berkendara dengan transportasi listrik.
Dia optimistis masyarakat akan paham dan mengerti bahwa penggunaan motor listrik lebih menghemat pengeluaran.
"Ini masalah edukasi. Saya yakin industri dalam negeri bisa berkembang," kata Arsjad.
Sebelumnya, pemerintah mengakui minat masyarakat terhadap motor listrik masih rendah. Hal ini tercermin dari masih sedikitnya pembelian motor listrik bersubsidi.
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan, jumlah pembelian motor listrik bersubsidi baru sebanyak 108 unit sejak insentif kendaraan listrik diluncurkan pada 20 Maret 2023.
Sementara menurut data di situs Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua atau SiSAPIRa, Senin (22/5/2023), pendaftar program insentif motor listrik ada sebanyak 492 unit, dengan 2 unit masih dalam proses verifikasi dan 492 dalam proses pendaftaran.
Oleh sebab itu, pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap mekanisme kebijakan subsidi kendaraan listrik.
"Dalam rapat Jumat kemarin baru 108 unit sepeda motor yang baru terbeli. Kenapa ada keringanan dari pemerintah kok disambut seperti itu oleh masyarakat? Ini sedang kami evaluasi," ujarnya dalam acara Green Economy Forum di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (22/5/2023).
Adapun pemerintah sendiri menyiapkan kuota untuk pembelian motor listrik bersubsidi sebanyak 200.000 unit pada tahun ini. Setiap unit motor mendapatkan subsidi sebesar Rp 7 juta dari pemerintah.
https://money.kompas.com/read/2023/05/31/090322026/motor-listrik-sepi-peminat-meski-ada-segudang-insentif