Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Badai" Ekonomi Global Belum Berlalu

Salah satu indikator utama yang masih menjadi perhatian ialah tingkat inflasi global. Mahendra menyebutkan, tingkat inflasi global sudah berangsur menurun. Akan tetapi, laju indeks harga konsumen (IHK) masih lebih cepat dibanding kondisi normal.

"Perkembangan perekonomian global memang relatif lebih stabil dari pada sebelumnya, demikian juga yang terjadi pada pasar keuangan global relatif lebih baik dari beberapa bulan sebelumnya," tutur Mahendra dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Senin (5/6/2023).

"Sekalipun belum bisa dikatakan bahwa badai sudah berlalu," tambah dia.

Tingkat inflasi yang lebih tinggi diproyeksi berdampak terhadap arah kebijakan moneter bank sentral di berbagai negara. Pengetatan kebijakan moneter bank sentral diprediksi berlanjut, sehingga pada akhirnya berdampak terhadap laju pertumbuhan ekonomi masing-masing negara.

Kemudian, sentimen konflik geopolitik masih berlanjut. Mahendra menilai, meskipun sudah terdapat pembicaraan yang mengarah ke hal yang baik, namun hal itu belum signifikan.

"Yang juga telah berdampak ke persaingan rantai pasok produk-produk teknologi dunia, dan juga persaingan pada ketersediaan pasokan produk-produk strategis," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebutkan, pertumbuhan ekonomi global pada 2023 diproyeksi mencapai 2,7 persen, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya sebesar 2,6 persen.

'Kendati demikian, ketidakpastian ekonomi global disebut masih membayangi sistem keuangan dunia.

"Dari pasar keuangan global menunjukkan ketidakpastian sistem keuangan masih berlanjut," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2023/06/05/122358126/badai-ekonomi-global-belum-berlalu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke