“Di pasar keuangan, berbagai instrumen keuangan terus berkembang mengikuri zaman, dan kebutuhan masyarakat,” kata Ma’ruf di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (19/6/2023).
Ma’ruf mengungkapkan, pihaknya terus mendorong literasi keuangan seiring dengan perkembangan era digitalisasi saat ini. Di sisi lain, dia juga mengungkapkan bahwa inklusi keuangan syariah masih lebih rendah daripada konvensional.
“Rendahnya inklusi keuangan syariah nasional yang baru 12,12 persen tertinggal jauh dari industrik keuangan konvensional sebesar 85,1 persen,” kata Ma’ruf.
Dia juga berharap sektor keuangan syariah bisa beradaptasi dan terus meningkatkan inovasi di sektor syariah melalui peluncuran produk-produk berbasis syariah.
"Inovasi produk keuangan terus bermunculan, terlebih di era digitalisasi ini. Sektor keuangan syariah juga harus mampu beradaptasi terhadap perkembangan produk-produk yang ditawarkan," lanjut dia.
“Literasi ini memang terus kita galakkan ya. Kita juga ingin terus mengembangkan industri keuangan syariah baik itu perbankan, maupun juga pasar modal,” tegas dia.
"Hadirnya instrumen keuangan syariah, kita harapkan dapat menjadi katalisator capaian inklusi keuangan syariah nasional," jelas dia.
https://money.kompas.com/read/2023/06/19/144133826/wapres-ingin-inovasi-ditingkatkan-untuk-dorong-literasi-keuangan