Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kata Bos DAMRI soal Bus Transjakarta Rute Bandara Soekarno-Hatta

Terlebih, kini Perum DAMRI sudah resmi bergabung dengan Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) yang 90 persen bisnisnya mengoperasikan layanan Transjakarta.

Direktur Utama Perum DAMRI Setia N. Milatia Moemin mengatakan, rencana tersebut tidak akan mengganggu pangsa pasar (market share) bus DAMRI.

Bahkan meski tarif bus DAMRI dengan bus Transjakarta berbeda jauh yakni kisaran Rp 55.000-160.000 dengan Rp 3.500. Dia justru menyerahkan pilihan ini ke masyarakat.

"Enggak (mengganggu market share) sih, itu kan market mekanisme, mekanisme pasar nanti yang akan berlaku. Kan pilihan adanya di pelanggan. Akhirnya pelanggan sendiri yang akan menentukan," ujarnya di sela acara Perayaan Penggabungan Perum PPD ke dalam Perum DAMRI di Jakarta, Senin (19/6/2023).

Dia bilang, bus Transjakarta dan bus DAMRI memiliki pangsa pasar yang berbeda di mana Transjakarta bandara akan banyak digunakan pegawai bandara sedangkan bus DAMRI banyak digunakan masyarakat dari dan keluar kota.

"Transjakarta kan beda pangsa. DAMRI kan segmennya orang ke luar kota dimana orang keluar kota itu bukan commuter base, bukan perjalanan setiap hari," jelasnya.

Kendati demikian, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk membahas rencana bus Transjakarta masuk ke Bandara Soekarno-Hatta.

Begitupun dengan tarif bus Transjakarta bandara yang masih terus dikaji apakah akan tetap sebesar Rp 3.500 atau tidak.

"Pasti ada koordinasi. Nanti kami bicarakan lebih lanjut untuk hal itu (besaran tarif)," kata dia.

Bus Transjakarta ke Bandara diujicoba awal juli

Sebagai informasi, rencana bus Transjakarta masuk ke Bandara ini dicetuskan oleh PT Angkasa Pura II (Persero) yang ingin 40.000-50.000 pegawai bandara memiliki angkutan yang terjangkau untuk transportasi menuju tempat kerja.

Namun rencananya bus Transjakarta ini tetap dibuka untuk masyarakat umum, hanya saja diberlakukan jam operasional tertentu yakni saat jam pegawai bandara berangkat dan pulang bekerja.

Rute baru bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta untuk melayani karyawan dan masyarakat umum akan diuji coba pada awal Juli 2023.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, tarif layanan baru Tranjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta itu telah ditetapkan.

"Iya (layanan Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta) untuk masyarakat umum. Iya (untuk tarif Rp 3.500)," ujar Heru dalam keterangannya, Jumat (16/6/2023).

Sebelumnya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyebut setidaknya akan ada 15 unit bus Transjakarta dalam uji coba rute baru ke Bandara Soekarno-Hatta.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, saat ini sedang dilakukan pemenuhan administrasi terkait layanan baru karena lokasi tujuan Bandara Soekarno-Hatta telah berbeda provinsi.

"Maka ini harus izin dari Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Namun, demikian, sebelum dioperasionalkan penuh, ini akan ada uji coba," ucap Syafrin.

Tahap awal pengoperasian layanan baru Transjakarta itu nanti akan dimulai dari Terminal Kalideres, Jakarta Barat.

"Jadi tahap awal akan dioperasionalkan dari Terminal Kalideres ke Bandara," kata Syafrin.

https://money.kompas.com/read/2023/06/20/111200726/kata-bos-damri-soal-bus-transjakarta-rute-bandara-soekarno-hatta

Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke