Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Minyak Dunia Naik 2 Persen ke Level Tertinggi dalam 10 Minggu

Penguatan harga minyak dunia kali ini didorong oleh pelemahan dollar AS, adanya harapan untuk permintaan minyak yang lebih tinggi di negara berkembang, serta keputusan pemangkasan produksi oleh negara-negara produsen minyak mentah.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS naik 2,2 persen atau 1,71 dollar AS menjadi sebesar 79,40 dollar AS per barrel. Sedangkan minyak mentah Brent naik 2,5 persen atau 1,84 dollar AS AS menjadi sebesar 74,83 dollar AS.

Penutupan harga kedua tolok ukur tersebut menjadi yang tertinggi sejak 28 April 2023 untuk Brent, serta menjadi yang tertinggi sejak 1 Mei 2023 untuk WTI.

Adapun secara teknis Brent berada di wilayah overbought untuk kedua kalinya dalam tiga hari. Analis menilai reli ini masih memiliki momentum untuk berlanjut.

"Penembusan tertinggi baru-baru ini dapat dilihat sebagai langkah bullish yang dapat memberi (Brent) momentum untuk menembus kembali di atas 80 dollar AS," kata Craig Erlam, Analis Pasar Senior di Oanda.

Pada perdagangan kemarin, indeks dollar AS terpantau turun sekitar 0,3 persen ke level 101,66 karena pelaku pasar mengurangi ekspektasi mereka tentang seberapa jauh suku bunga AS mungkin harus naik.

Pelemahan nilai dollar AS tersebut membuat harga minyak menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga meningkatkan permintaan terhadap minyak.

Di sisi lain, penguatan harga juga didukung oleh kondisi pasokan minyak di pasar global akan tetap mengetat pada paruh kedua tahun ini, menurut Badan Energi Internasional (IEA).

Pasokan yang mengetat itu didorong adanya optimisme permintaan mminyak yang kuat oleh China dan negara berkembang lainnya, seiring dengan kebijakan pemangkasan produksi oleh Arab Saudi dan Rusia.

Arab Saudi mengumumkan perpanjangan masa pemangkasan produksi sebanyak 1 juta barrel per hari (bph) hingga Agustus 2023. Begitu pula dengan Rusia yang memperpanjang masa pemotongan ekspor dan produksi masing-masing 500.000 barrel per hari.

Alhasil, total pengurangan produksi minyak oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, atau OPEC+ menjadi sekitar 5 juta barrel per hari, atau sekitar 5 persen dari permintaan minyak global.

https://money.kompas.com/read/2023/07/12/100000226/harga-minyak-dunia-naik-2-persen-ke-level-tertinggi-dalam-10-minggu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke