Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Layanan Pinjol Konsumtif, Sebaiknya untuk Apa?

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat diharapkan dapat menggunakan fasilitas pinjaman dari fintech peer-to-peer lending atau pinjaman online (pinjol) dengan bijaksana. Khusus untuk pinjaman konsumtif, masyarakat dapat menggunakannya untuk kebutuhan jumlah kecil dengan waktu pemenuhan yang relatif singkat.

Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Kuseryansyah mengatakan, pada dasarnya pinjol konsumtif biasanya berjumlah kecil dan digunakan untuk kebutuhan mendesak berkaitan dengan waktu pemenuhannya.

"(Sektor) konsumtif biasanya digunakan untuk bridging-bridging, misalnya mau beli tiket pesawat tanggal 27, tapi baru gajian tanggal 25. Saat gajian nanti tiketnya sudah mahal. Padahal tanggal 5 bisa beli dengan harga yang ekonomis. Pinjam saja di fintech nanti pas gajian dibayar," ujar dia saat ditemui di acara peluncuran riset Studi Pasar dan Advokasi UMKM di Indonesia, Jumat (14/7/2023).

Selain untuk memenuhi kebutuhan semacam itu, masyarakat juga dapat menggunakan layanan pinjaman online (pinjol) untuk kebutuhan seperti biaya pendidikan, kesehatan, atau saat terjadi bencana.

"Itu untuk yang konsumtif murni, atau bisa juga untuk beli barang elektronik, tetapi yang produktif yang membantu pekerjaan dan mendukung," imbuh dia.

Di sisi lain, pria yang karib disapa Kus itu menjelaskan, berdasarkan beberapa riset, ditemukan sebanyak 35 persen masyarakat yang meminjam pada layanan konsumtif sebenarnya juga digunakan untuk kegiatan produktif.

Pilihan tersebut banyak tempuh lantaran pinjaman produktif biasanya membutuhkan proses persetujuan yang relatif lebih lama. Sedangkan fintech sendiri memungkinkan memangkas proses itu dan menyediakan dana dalam waktu singkat.

"Misal butuh uang Rp 3 juta. Dari semua platform keuangan yang ada mau pilih yang mana opsinya, bank? Mungkin tidak hari ini apply langsung cair? Fintech (lending) kelebihannya di sana," ujar dia.

Kus terus menekankan pentingnya edukasi literasi dan inklusi keuangan di masyarakat Indonesia. Masyarakat perlu tahu, pada dasarnya pinjaman bukan pemberian, tetapi sebuah bentuk dukungan atas sebuah kebutuhan.

Dalam hal fintech lending, pinjaman dapat diartikan sebagai bentuk solidaritas karena uang yang dipinjamkan dapat berasal dari pemberi pinjaman (lender) yang juga mengharapkan imbal hasil dari layanan pinjaman yang diberikan.

"Jadi bijak dan tahu aturannya, kalau punya pendapatan yang dipakai cicilan itu hanya 30 persen. Lebih rendah bagus," tandas dia.

https://money.kompas.com/read/2023/07/14/144000226/layanan-pinjol-konsumtif-sebaiknya-untuk-apa

Terkini Lainnya

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke