Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak 8 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pencari Kerja Saat Wawancara

Pencari kerja bisa saja tidak menyadari kesalahan selama wawancara kerja, apalagi akan selalu ada elemen yang tidak terduga.

Pencari kerja mungkin sudah mempersiapkan diri dengan membaca tips wawancara kerja seperti bagaimana menjawab pertanyaan wawancara, bagaimana agar tidak terlihat tegang, dan lain-lain. Namun, pencari kerja juga perlu tahu apa saja yang harus dihindari saat wawancara kerja

Mengutip dari laman resmi JobStreet, Selasa (18/7/2023), berikut adalah 8 kesalahan yang sering dilakukan pencari kerja ketika wawancara:

1. Salah Menyebut atau Lupa Nama Pewawancara 

Tidak semua orang mempunyai ingatan yang bagus akan nama. Terkadang, berada di dalam keadaan yang tertekan juga bisa membuat orang gugup. Akan tetapi, wawancara merupakan momen terakhir di man kamu tidak ingin hal tersebut terjadi. 

Untuk menghindari hal ini, jika kamu sedang melakukan wawancara telepon atau virtual, tulis nama dan jabatan pewawancara di catatan kamu atau di samping layar gadget yang kamu pakai. Hal ini sangat membantu kamu jika ada lebih dari satu pewawancara dalam rapat.

Jika pada akhirnya kamu tetap salah menyebutkan nama, segeralah meminta maaf dan tetap lanjutkan wawancara. Jangan berlarut memusingkan hal ini.

Ubah topik pembicaraan sehingga kesalahan yang terjadi segera berlalu. Selain itu, jika kamu ragu dengan ingatan kamu, kamu bisa menyebut pewawancara dengan kata ganti bapak/ibu saja.

Ketika kamu sedang wawancara pekerjaan, mungkin kamu akan ditanya dengan sebuah pertanyaan yang kamu tidak nyaman atau tidak duga sebelumnya. Hal ini bisa menjadi pertanyaan yang kamu rasa terlalu personal, topik yang berpotensi sensitif, atau sesuatu yang tidak ingin kamu diskusikan.

Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah mengambil nafas panjang dan beri kamu waktu untuk berpikir. Ulangi pertanyaannya untuk memberikanmu waktu lebih sambil memastikan pertanyaan, sehingga tidak ada moment of silent.

Idealnya, kamu akan dapat menjawab pertanyaan seperti ini dengan tanggapan yang netral atau dengan candaan yang sopan. Jika hal ini tidak mungkin, cukup tersenyum dan beralihlah dengan menanyakan sebuah pertanyaan untuk mengganti topik pembicaraannya.

3. Jawaban yang Tidak Jelas dan Bertele-tele

Luangkan waktu beberapa detik untuk memikirkan jawaban wawancara kerja. Pastikan kamu tidak melenceng atau mengakhiri dengan tiba-tiba tanpa melengkapi jawaban. Selain itu, hindari bergumam atau berbicara terlalu cepat.

Pewawancara seharusnya tidak perlu meminta kamu untuk mengulang jawaban atau bersusah payah mendengar apa yang kamu katakan. Jika perlu, berlatihlah beberapa pertanyaan dengan seorang teman atau rekam jawaban wawancara kerja kamu di ponsel untuk mendengar bagaimana kamu terdengar ketika menjawab pertanyaan. 

Jika kamu bingung pertanyaan apa sih yang biasa ditanyakan di sesi wawancara, kamu bisa menggunakan layanan simulasi wawancara yang disediakan JobStreet. Di sana, JobStreet menyediakan berbagai pertanyaan tentang perilaku, motivasi, keahlian, dan lain-lain. Bukan itu saja, kamu juga akan mendapatkan tips menjawab pertanyan-pertanyaan tersebut.

4. Berbicara Negatif tentang Pekerjaan Kamu Sebelumnya

Beberapa pekerjaan kamu di masa lalu mungkin bukan pengalaman yang menyenangkan. Saat mencoba menunjukkan keterampilan dan kelebihan kamu, mungkin secara tidak sengaja kamu membandingkan dan membuat pemimpin perusahaan sebelumnya terlihat negatif.

Apa pun alasan kamu meninggalkan pekerjaan sebelumnya atau saat ini, tetaplah bersikap diplomatis. Kamu tidak ingin calon pemberi kerja menganggap kamu tidak profesional atau suka membeberkan hal buruk soal perusahaan.

Selain itu, hal ini bisa membuat pewawancara meragukan motivasi dan sikap untuk posisi yang kamu lamar. 

Jangan panik jika kamu tidak sengaja membahas hal negatif. Usahakan memperbaiki jawaban tersebut dengan menceritakan bagaimana kamu mencoba mengerti dari sisi perusahaan lama atau atasan. Hal ini menunjukkan para pewawancara bahwa kamu waspada akan kesalahan dan menyadari untuk memperbaiki situasinya.

Cobalah mengatakan bahwa kamu menginginkan tantangan baru atau bahwa kamu ingin menjadi bagian dari perusahaan yang memiliki visi misi. Jawaban-jawaban ini bisa menjadi alasan yang valid dan menunjukkan antusiasme kamu terhadap perusahaan.

5. Tidak Sengaja Berkata Kasar

Sangat penting untuk mengingatkan diri kamu sendiri bahwa wawancara kerja adalah situasi formal dan profesional. Pikirkan apa yang akan kamu katakan atau luangkan waktu sejenak sebelum kamu berbicara akan akan membantu mengurangi kemungkinan umpatan yang tidak disengaja.

Mungkin kamu terbawa suasana dan lupa bahwa kamu sedang dalam wawancara kerja. Hal ini sangat harus dihindari, namun jika ini terjadi, meminta maaf lah dan terus lanjutkan.

Pastikan untuk memasang filter mental kamu untuk menghindari melakukan kesalahan yang sama lagi. Seberapa santai pun pewawancara tersebut, wajib bagi kamu untuk menjaga citra profesional selama wawancara karena kesan pertama sulit dilupakan.

6. Membuat Candaan yang Tidak Dapat Dipahami 

Ketika kamu merasa nyaman saat wawancara, mungkin kamu secara mengalir mengeluarkan candaan. Namun, bisa saja pewawancara tidak paham dengan candaan kamu, atau tidak menganggap lelucon itu lucu.

Jika hal ini terjadi, segera alihkan pembicaraan ini dengan mengubah topik pembicaraan dan membicarakan hal lain. Jangan memaksakan candaan itu atau kamu akan membuat situasinya lebih buruk.

Tidak ada salahnya bercanda dalam wawancara kerja, namun kamu perlu membaca situasi, apalagi kamu belum dekat dengan pewawancara.

Ingat, pewawancara kamu bisa menjadi manajer kamu atau HR yang akan menyampaikan masukan mereka kepada calon atasan kamu. Jadi bersikaplah dengan ramah, sopan, dan selalu bersikap profesional.

7. Tidak Fokus dan Gelisah

Ponsel sudah menjadi bagian dari diri kita, bukan hanya untuk menelpon dan mengirim pesan teks lagi, jadi mungkin sulit untuk menyingkirkannya. Setelah kamu tiba di lokasi wawancara, jangan lupa untuk mengunci ponsel kamu. Pastikan ponsel dalam keadaan silent dan tidak bergetar, lalu simpan di dalam tas atau saku kamu. Tidak ada alasan bagi kamu untuk mengeluarkan ponsel selama wawancara.

Selain menghindari terganggu oleh ponsel, kamu juga harus menghindari hal-hal seperti: berulang kali memegang rambut kamu, mengunyah permen karet, menggigit kuku, mengetuk-ngetuk sepatu, atau terus menerus mengendus atau batuk. Jika memang sedang sakit, sebaiknya kamu merencanakan reschedule wawancara.

8. Datang Terlambat

Kecuali kamu memiliki alasan darurat dan telah lebih dulu memberi kabar ke pewawancara, datang terlambat untuk wawancara akan memberi kesan yang buruk kepada manajer atau perekrut.

Dengan datang terlambat, kamu tidak hanya menunjukkan buruknya manajemen waktu kamu, tetapi juga menunjukkan kamu kurang menghargai pewawancara dan perusahaan.

Rencanakan lebih awal perjalanan kamu dan buatlah antisipasi. Apakah jalur kereta kamu mengalami penundaan? Apakah jalur yang kamu lewati rawan macet di jam tertentu? Mungkin ada baiknya kamu pergi lebih awal dari yang kamu rencanakan, sehingga kamu punya banyak waktu untuk tiba dan fokus pada persiapan akhir sambil menunggu untuk dipanggil.

Selain itu, untuk wawancara online, pastikan kamu telah mencoba jaringan internet dan aplikasi yang akan digunakan. Kamu tidak ingin datang terlambat karena kamu tidak menyadari bahwa platform tersebut membutuhkan waktu lima menit untuk dibuka dan berfungsi.

Itu hal-hal yang perlu kamu hindari saat wawancara kerja. Selalu ingat untuk menjaga kepercayaan diri dan ketenangan kamu sepanjang waktu, bahkan ketika kamu salah bicara dan mengatakan sesuatu yang tidak tepat.

Jangan meminta maaf terus-menerus karena itu bisa membuat kamu terlihat ragu-ragu dan menunjukkan kurangnya kepercayaan diri kamu. Cukup meminta maaf satu kali saja dan tetap lanjutkan proses wawancara kamu dengan tenang.

https://money.kompas.com/read/2023/07/18/140700326/simak-8-kesalahan-yang-sering-dilakukan-pencari-kerja-saat-wawancara-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke