Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak Cara Buat NIB untuk UMKM agar Mudah Dapat Pendanaan

Hal ini disampaikan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam acara pemberian NIB di Pekanbaru, Riau, Kamis (10/8/2023).

Ia mengatakan, penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) kepada pelaku UMKM masih tergolong rendah, hanya sekitar 18-19 persen akibat banyak yang tak mengurus NIB.

"Kenapa kredit lending itu (baru) 18-19 persen untuk UMKM? ternyata UMKM kita ini 56 persen belum ada legalnya, belum ada izin-izinnya, makanya perbankan susah menyalurkan kredit," kata Bahlil, dikutip dari kanal YouTube Kementerian Investasi, Kamis (10/8/2023).

Rata-rata UMKM yang tidak mengantongi izin ini beralasan sulit mengurus perizinan. Oleh sebab itu, pemerintah memudahkan pelaku usaha dengan menghadirkan sistem perizinan berusaha terintegrasi secara online (online single submission/OSS).

"Kenapa tidak ada izin? saya tahu bapak, ibu UMKM buat izin susah. Makanya mantan UMKM jadi Menteri Investasi, saya buat kebijakan lewat OSS. Saya pangkas semua administrasinya," ujar Bahlil.

Selain itu, khusus untuk UMKM, pengurusan NIB tak dikenakan biaya alias gratis. Hal ini berkaca dari pengalaman Bahlil yang pernah menjadi pelaku UMKM.

"Dulu waktu saya bikin izin, setiap meja harus ada yang saya tinggalkan. Dengan pengalaman itu, saya bilang tidak boleh ada lagi lewat-lewat meja. Semua harus OSS dan untuk UMKM itu gratis (buat NIB)," ucapnya.

Lantas, bagaimana cara mengurus NIB bagi pelaku UMKM? Pertama-tama,langkahnya adalah dengan mendaftarkan NIB melalui ponsel pintar atau smartphone. Baru setelah terdaftar, bisa dilanjutkan proses selanjutnya. 

Berikut proses pengajuan pendaftaran NIB menggunakan smartphone, dikutip dari kanal YouTube Kementerian Investasi-BKPM:

1. Unduh atau download terlebih dahulu aplikasi OSS Indonesia di Playstore untuk android atau App Store untuk jenis iPhone.

2. Bagi yang belum memiliki akun, pilih "Daftar" terlebih dahulu.

3. Lalu, ketik nomor telepon secara benar dan aktif digunakan pelaku usaha.

4. Klik yang bertuliskan "Kirim kode verifikasi melalui Whatsapp".

5. Nantinya akan menerima kode verifikasi yang akan dikirim melalui pesan Whatsapp. Kemudian, masukkan kode verifikasi tersebut.

6. Selanjutnya atur password Anda. Masukkan password minimal 8 karakter, kombinasi huruf kapital, huruf kecil, angka, dan karakter spesial. Kemudian klik "Lanjut".

7. Setelah itu akan muncul kolom yang mesti diisi meliputi Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nama Lengkap, Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Alamat sesuai KTP, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan.

8. Usai mengisi kolom tersebut jangan lupa klik yang berisi pernyataan "Dengan ini saya menyatakan bahwa dan informasi yang saya isi adalah benar dan saya bertanggung jawab penuh atas data dan informasi tersebut, serta bersedia data pribadi tersebut disimpan oleh Lembaga OSS-Kementerian Investasi/BKPM untuk digunakan sesuai peruntukannya".

9. Kemudian, klik "Daftar". Kalau datanya benar maka akan menerima informasi "Terima kasih sudah mendaftar di OSS. Silahkan masuk menggunakan nomor seluler (yang didaftarkan)".

10. Berikutnya pilih tanda "Masuk" dan ini proses terakhir setelah pendaftaran.


Langkah untuk Proses Pengajuan NIB

Setelah terdaftar untuk pengajuan NIB di OSS, maka Anda bisa masuk kembali ke aplikasi OSS dengan data serta password yang telah didaftarkan. Adapun caranya sebagai berikut:

1. Mulai masukkan nomor telepon yang sebelumnya telah didaftarkan, password, dan isi kode captcha yang muncul di layar ponsel Anda.

2. Terakhir klik "Masuk" lagi.

3. Maka akan muncul tampilan "Perizinan" di layar ponsel, kemudian klik.

4. Lalu ada tulisan Data Pelaku Usaha untuk pengajuan permohonan baru NIB. Di sini, Anda harus mengisi NIK, Nama, Jenis Kelamin, Nomor Telepon, Email, Alamat, NPWP, BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan.

Namun untuk kolom NPWP, BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan tidak wajib diisi jika Anda belum memilikinya. Tapi jika sudah, pastinya harus diisi.

5. Berikutnya klik "Lanjut", akan muncul kolom Jenis Kegiatan Usaha, Bidang Usaha, dan Ruang Lingkup Kegiatan.

6. Untuk kolom Jenis Kegiatan Usaha, pilih jenis "Utama".

7. Untuk kolom Bidang Usaha, Anda bisa mengetik sesuai usaha yang dijalankan. Nanti otomatis di sistem aplikasi tersebut muncul kode usaha yang didaftarkan.

8. Lalu, untuk kolom Ruang Lingkup, tinggal pilih "Seluruh".

9. Jika sudah lengkap semua, tinggal pilih "Lanjut".

10. Muncul kolom Luas Lahan Usaha, Satuan, dan Modal Usaha.

11. Selanjutnya pilih "Validasi Risiko".

12. Berikutnya lagi, muncul keterangan skala usaha dan risiko usaha.

13. Kemudian, terdapat pertanyaan kegiatan usaha sudah berjalan belum atau sudahnya. Anda tinggal pilih Belum atau Sudah.

14. Jika pilih Sudah, Anda isi lagi kolom Nama Usaha/Kegiatan. Terdapat juga kolom Deskripsi Kegiatan Usaha yang tinggal dipilih kawasannya Kabupaten/Kota atau DKI Jakarta.

15. Isi kolom Jumlah Tenaga Kerja Indonesia, klik "Lanjut".

16. Muncul Lokasi Usaha yang di dalamnya berisikan alamat usaha sesuai domisili, kolom Alamat Usaha, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, dan Kode Pos.

17. Terus pilih "Lanjut" jika sudah menyelesaikan tahapan tersebut.

18. Masuk lagi ke laman Daftar Produk/Jasa. Di dalam laman itu terdiri kolom Jenis Produk/Jasa, Kapasitas, dan Satuan Kapasitas.

19. Sebelum ke pilihan "Lanjut", terdapat pertanyaan sudah memiliki sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI), pilih "Tidak" atau "Ya". Selain itu, pertanyaan memiliki sertifikat halal atau tidaknya.

20. Setelah memilih, klik "Lanjut".

21. Anda tinggal mengklik kotak yang bertuliskan "Saya sudah membaca dan menyetujui".

22. Lalu proses berikutnya, klik kotak yang bertuliskan kode usaha yang tadi didaftarkan. Kemudian terakhir pilih "Proses Perizinan Berusaha".

23. Maka muncul laman Draf NIB.

Begitulah proses pengajuan NIB hanya menggunakan smartphone. Anda bisa memilih Terbitkan Perizinan Berusaha jika membutuhkan dalam bentuk fisik.

https://money.kompas.com/read/2023/08/10/190000126/simak-cara-buat-nib-untuk-umkm-agar-mudah-dapat-pendanaan

Terkini Lainnya

Total Keterlambatan Penerbangan Haji Capai 32 Jam, Kemenag Tegur Garuda

Total Keterlambatan Penerbangan Haji Capai 32 Jam, Kemenag Tegur Garuda

Whats New
Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Whats New
Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan 'Pertek' Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan "Pertek" Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke