Terapkan Prosedur Keamanan Kerja, PT GNI Jadi Role Model Smelter Nikel di Indonesia

KOMPAS.com – PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) dinilai pemerintah dapat menjadi role model (percontohan) smelter nikel di Tanah Air terkait penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan industri.

Hal itu menyusul upaya PT GNI menerapkan prosedur keamanan kerja dengan membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) dalam operasi bisnisnya.

Atas upaya tersebut, Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia (Kemnaker RI) mengapresiasi dan menyatakan bahwa hal tersebut merupakan contoh positif penerapan K3 di lingkungan industri nikel.

Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan Kemnaker Yuli Adiratna mengatakan, pihaknya mengapresiasi inisiatif  perseroan membentuk P2K3 sebagai regulasi safety kerja di PT GNI. 

“Pembentukan P2K3 oleh PT GNI diapresiasi oleh pemerintah pusat. Inisiatif ini dapat kami jadikan sebagai role model untuk industri smelter lain di Tanah Air,” ujar Yuli dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (11/8/2023). 

Sebagai informasi, penetapan role model smelter tersebut dilakukan Kemnaker dalam kunjungan kerja (kunker) ke PT GNI di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Februari 2023.

Adapun kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut pemeriksaan dan pembinaan terhadap penerapan K3 di lingkungan industri pengolahan nikel.

Pada kesempatan tersebut, Yuli menjelaskan, pemerintah bersama pengawas ketenagakerjaan secara konsisten melakukan pembinaan terhapa pelaku industri dalam penerapan K3. Tidak hanya itu, pemerintah juga tengah menyiapkan solusi terkait regulasi yang berlaku di Indonesia. 

Untuk itu, Kemnaker memberikan pendampingan kepada setiap perusahaan, termasuk PT GNI, guna mencapai kepatuhan (compliance) terhadap aspek keselamatan dan ketenagakerjaan.

Ia pun berharap, dengan implementasi regulasi keamanan kerja di PT GNI, investasi industri nikel dapat berdampak signifikan bagi perekonomian Indonesia.  

“Perlindungan ketenagakerjaan merupakan hal utama dalam operasional industri pengolahan nikel. Tidak hanya masalah keuntungan ekonomi semata, perlindungan terhadap hak asasi manusia (HAM), (utamanya keselamatan kerja), harus menjadi perhatian utama seluruh pihak,” kata Yuli.

Pada kesempatan sama, General Manager PT GNI Teh Cha Les menyampaikan terima kasih atas dukungan, arahan, serta bimbingan pemerintah Indonesia dalam rangka perbaikan dan peningkatan penerapan K3 di lingkungan kerja PT GNI.

“Apabila dalam pelaksanaannya masih terdapat hal yang kurang optimal (terhadap penerapan K3), kami mohon arahan dan petunjuk guna meningkatkan lingkungan kerja yang lebih baik, sehat, aman, dan nyaman bagi seluruh tenaga kerja,” kata The Cha Les.