Mengutip laporan keuangan di Keterbukaan Informasi BEI, penurunan laba bersih juga seiring dengan pendapatan perseroan yang juga tergerus. Pada semester I-2023, pendapatan TINS tercatat Rp 4,5 triliun, sementara pada periode sama tahun sebelumnya Rp 7,4 triliun.
Penurunan pendapatan juga diiringi oleh penurunan beban pokok pendapatan menjadi Rp 4,1 triliun dari sebelumnya Rp 5,5 triliun.
Beban umum dan administrasi juga turun menjadi Rp 440,5 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 459,1 miliar. Beban penjualan juga turun menajdi Rp 53 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 91,1 miliar.
Total aset perseroan per Juni 2023 tercatat Rp 12,8 triliun atau turun dibanding periode Desember 2022 sebesar Rp 13 triliun.
Adapun aset lancar mengalami penurunan dari Rp 5,6 triliun pada akhir Desember 2022, menjadi Rp 5,4 triliun pada Juni 2023. Aset tidak lancar juga turun menajdi Rp 7,3 triliun dari Rp 7,4 triliun pada Desember 2022.
Adapun ekuitas perseroan per Juni 2023 tercatat sebelsar Rp 6,6 triliun atau turun dibandingkan periode Desember 2022 sebesar Rp 7 triliun.
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham TINS melemah 0,56 persen ke posisi Rp 885 per saham. Dalam sepekan harga saham TINS turun 2,7 persen, sementara tahun ini, harga saham TINS ambles 24,3 persen.
https://money.kompas.com/read/2023/09/04/210000726/laba-bersih-pt-timah-tbk-anjlok-98-5-persen-semester-i-2023-jadi-rp-16-2