Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Waspadai Migrasi Pengguna Pertamax ke Pertalite

Ia menuturkan, kenaikan harga minyak mentah telah membuat naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi. Kondisi ini pun dapat memicu terjadinya peningkatan konsumsi Pertalite karena masyarakat beralih dari BBM non-subsidi ke BBM subsidi.

“Kemarin sudah lihat yang (BBM) non-subsidi kan baru pada naik tuh, ini juga nanti akan mendorong yang pakai Pertalite naik,” ujarnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (15/9/2023).

Oleh sebab itu, ia bilang penting untuk mendorong masyarakat yang mampu tetap menggunakan BBM non-subsidi. Sebab jika banyak yang beralih menggunakan Pertalite, maka akan membuat kuota yang ditetapkan pada APBN menjadi jebol dan membebani keuangan negara.

Ia berharap masyarakat memiliki kesadaran tetap menggunakan BBM non-subsidi yang lebih ramah lingkungan mengingat nilai oktannya lebih tinggi dibandingkan Pertalite.

“Inilah kita imbau supaya jangan masuk ke sektor subsidi. Ini juga yang berkendara banyak yang segmen yang mampu, seharusnya bisa lah mengkonsumsi BBM yang lebih ramah lingkungan,” kata dia.

Selain itu, penggunaan kendaraan listrik memiliki banyak manfaat mulai dari mengurangi impor minyak mentah sehingga menghemat devisa, hingga penciptaan lapangan baru dengan terciptanya ekosistem kendaraan listrik.

“Konversi kendaraan listrik harus kita percepat, karena itu manfaatnya banyak,” ucap Arifin.

https://money.kompas.com/read/2023/09/15/204521926/pemerintah-waspadai-migrasi-pengguna-pertamax-ke-pertalite

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke