Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rupiah Sudah Tembus Rp 15.600 Per Dollar AS, Bakal sampai Mana?

Pelemahan nilai tukar rupiah sejalan dengan tren kenaikan indeks dollar AS, yang telah menembus kisaran 107. Hal ini diikuti dengan kenaikan imbal hasil atau yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun ke kisaran 4,7 persen.

Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, tren penguatan dollar AS terhadap berbagai mata uang lain masih berpotensi berlanjut. Sentimen utamanya ialah potensi kenaikan suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), yang membuat aset dalam bentuk dollar AS semakin diminati.

"Secara keseluruhan, kecenderungan penguatan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya termasuk rupiah masih besar karena ekspektasi kebijakan suku bunga tinggi AS dan kenaikan suku bunga acuan AS sekali lagi tahun ini," tutur dia kepada Kompas.com, Kamis (5/10/2023).

Apabila The Fed kembali mengerek suku bunga acuannya pada pertemuan mendatang, tingkat suku bunga Fed atau Fed Fund Rate akan mencapai level 5,75 persen. Tingkat suku bunga acuan itu menjadi sama dengan suku bunga milik Bank Indonesia (BI).

Dengan tingkat suku bunga acuan yang sama, aset dollar AS seperti obligasi dinilai pasar lebih menarik dibanding dengan aset rupiah. Maklum saja, pasar berpikiran aset dollar AS lebih aman dan imbal hasilnya menyerupai aset milik negara yang 'berisiko'.

"Jadinya dollar AS mudah untuk menguat terhadap rupiah," kata Ariston.

Pada perdagangan Kamis hari ini, nilai tukar rupiah di pasar spot memang terpantau menguat. Akan tetapi, menurut Ariston, hal itu belum akan menjadi titik balik arah pergerakan mata uang Garuda.

Menurut dia, penguatan rupiah pada hari ini disebabkan oleh rilis data tenaga kerja AS yang berada di bawah ekspektasi pasar. Dollar AS berpotensi kembali menguat menjelang rilis-rilis data lain yang akan digunakan The Fed untuk menentukan arah kebijakannya.

"Bila data menunjukkan kondisi tenaga kerja AS yang masih solid, dollar AS bisa menguat lagi, dan sebaliknya. Jadi mungkin hingga akhir pekan ini kecenderungan penguatan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya masih terbuka," ujarnya.

Seiring dengan sentimen tersebut, potensi pelemahan rupiah pun masih terbuka. Bahkan, Ariston tidak menutup kemungkinan nilai tukar rupiah menembus level Rp 15.700 per dollar AS.

"Level Rp 15.700 tidak jauh dari level saat ini jadi mungkin saja dicapai. Level resisten penting di kisaran tertinggi akhir tahun lalu di sekitar Rp 15.760," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2023/10/05/141300626/rupiah-sudah-tembus-rp-15600-per-dollar-as-bakal-sampai-mana

Terkini Lainnya

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke