Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
HILIRISASI INDUSTRI

Salin Artikel

Torehan PT GNI terhadap Pembangunan Morowali Utara dan Keselamatan Karyawan

KOMPAS.com - Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng), merupakan salah satu daerah yang menjadi pusat investasi industri nikel di Indonesia. Di sana, berdiri PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), perusahaan pengolahan dan pemurnian nikel yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2021.

Bergerak di industri smelter yang rentan terhadap risiko kecelakaan kerja, PT GNI begitu mengedepankan prosedur keamanan kerja. Hal ini dilakukan bukan hanya demi kelancaran usaha, melainkan juga sebagai upaya menjaga keamanan dan keselamatan para pekerja.

Semenjak berdiri, orientasi PT GNI pun tidak terpaku pada keuntungan semata. Perusahaan ini turut memperhatikan, bahkan sudah memberikan dampak positif bagi Morowali Utara dan Sulteng secara luas.

Dorong perekonomian provinsi

Berdasarkan Laporan Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah yang dikeluarkan Bank Indonesia, Sulteng mengalami pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022, mulai dari 10,49 persen pada triwulan I menjadi 11,17 persen pada triwulan II. Tren ini berlanjut hingga triwulan III yang berjumlah 19,13 persen. Hanya saja, triwulan IV sedikit menurun ke 18,96 persen.

Eksistensi dan kinerja industri pengolahan yang terus berkembang menjadi salah satu pendorong capaian tersebut, mulai dari 15,61 persen pada triwulan I menjadi 19,99 persen pada triwulan II. Kemudian, melonjak jadi 41,34 persen pada triwulan III dan 41,90 persen pada triwulan IV.

Masifnya perkembangan industri pengolahan terjadi karena peningkatan hilirisasi mineral dan batu bara (minerba) yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Salah satunya, terkait dengan kegiatan yang dilakukan PT GNI.

Sumbang pendapatan daerah

Kabupaten Morowali Utara merupakan daerah otonomi baru (DOB) hasil pemekaran dari Kabupaten Morowali yang disahkan pada 12 April 2013.

Sebagai daerah baru, pembangunan otomatis menjadi salah satu fokus utama pemerintah setempat. Ketersediaan infrastruktur dan fasilitas yang memadai diperlukan agar masyarakat Kabupaten Morowali Utara merasakan hidup dengan nyaman.

Sayangnya, untuk mewujudkan semua itu, biaya yang diperlukan tidaklah sedikit. Di sinilah, PT GNI berperan. Sejak berdiri, perusahaan telah menyetorkan banyak kontribusinya terhadap Kabupaten Morowali Utara untuk membantu pembangunan setempat di berbagai sektor.

Pihak PT GNI mengatakan, ketaatan perusahaannya dalam membayar pajak tidak semata taat terhadap perundang-undangan yang berlaku. PT GNI ingin memberikan kontribusi bagi Kabupaten Morowali Utara lewat kewajiban tersebut.

“PT GNI dan Pemkab Morowali Utara bekerja sama untuk membangun daerah,” ujarnya.

Serap talenta lokal

Sebagai perusahaan yang beroperasi di Morowali Utara, PT GNI memiliki komitmen untuk memberdayakan masyarakat setempat dengan menyerap tenaga kerja lokal.

Saat awal berdiri, PT GNI telah mempekerjakan sebanyak 4.000 pekerja. Kini, jumlah tersebut meningkat hingga lebih dari 12.000 pekerja. Penyerapan tenaga kerja akan terus berlanjut seiring dengan perkembangan model bisnis, teknologi, dan pengetahuan di Indonesia.

Menurut rencana, ketika semua proyek di wilayah industri tempat PT GNI beroperasi telah selesai, jumlah tenaga kerja lokal yang diterima dapat mencapai 20.000 orang. Angka ini cukup besar untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja Indonesia di berbagai tingkatan pekerjaan, termasuk manajerial, di pabrik pengolahan tersebut.

Selain itu, sebagai perusahaan yang sangat mementingkan keamanan dan keselamatan, PT GNI juga akan memberikan pelatihan dan pengembangan kompetensi bagi karyawan lokal agar dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas kerja.

Regulasi keselamatan kerja

Guna menjamin keselamatan dan kesehatan kerja (K3) para pekerja, PT GNI menerapkan regulasi sesuai aturan perundang-undangan di Indonesia. Hal itu ditunjukkan dengan membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) dalam operasi bisnisnya.

Regulasi keselamatan kerja PT GNI pun diapresiasi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) karena dinilai dapat menjadi percontohan bagi smelter lain.

Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan Kemenaker Yuli Adiratna mengatakan, perlindungan tenaga kerja merupakan hal penting. Karena itu, pihaknya akan terus mengawal agar investasi-investasi yang masuk ke Indonesia benar-benar bisa memberikan manfaat bagi negara dan masyarakat.

“Kami akan memberikan pendampingan bagi perusahaan-perusahaan, seperti PT GNI, agar memenuhi kepatuhan terhadap ketenagakerjaan,” ujar Yuli.

Selain punya regulasi jelas, perusahaan juga rutin menggelar pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan penyelamatan dan penanganan kecelakaan kerja. Agenda yang menggandeng Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Palu ini dilakukan agar penerapan K3 di PT GNI berjalan efektif.

Dalam agenda itu, para pekerja diajarkan soal pemahaman konsep tanggap darurat perusahaan, serta penggunaan sarana dan prasarana (saspras) tanggap darurat kepada seluruh pekerja. Dengan begitu, perusahaan dapat memaksimalkan peran dan tugas para pekerja dalam menghadapi keadaan darurat saat bekerja.

Adapun latihan yang diberikan terdiri dari cara menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), menyelamatkan korban kecelakaan kendaraan (vehicle accident rescue), serta mengaplikasikan teknik lowering atau lifting evakuasi kebakaran dan penyelamatan air (water rescue).

Selain itu, PT GNI juga menyelenggarakan program pelatihan dan pembinaan bersertifikat kepada operator alat berat, serta mengadakan pelatihan tentang safety awareness. Ini mengingat, pekerjaan yang dilakukan di area smelter memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi.

Program yang melibatkan Departemen Health, Safety, and Environment (HSE) PT GNI, lembaga pemerintah, dan pihak eksternal itu dilakukan dengan tujuan meningkatkan keterampilan dan kesadaran pekerja terhadap lingkungan kerja.

https://money.kompas.com/read/2023/10/05/151300226/torehan-pt-gni-terhadap-pembangunan-morowali-utara-dan-keselamatan-karyawan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke