Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

CEO DanaRupiah Terpilih Jadi Ketua Umum Asosiasi Fintech

JAKARTA, KOMPAS.com - Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) memutuskan untuk memilih Entjik S Djafar, CEO DanaRupiah sebagai Ketua Umum periode 2023-2026.

Kepengurusan yang baru ini diharapkan dapat mempercepat digitalisasi sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sekaligus melakukan sejumlah pembenahan untuk membawa industri fintech peer to peer lending semakin maju demi meningkatkan akses pembiayaan ke masyarakat unbanked dan underserved.

Munas AFPI juga merombak susunan Dewan Pengawas yang semula tiga orang menjadi lima orang, sekaligus merumuskan sejumlah hal terkait struktur keorganisasian seperti revisi Anggaran Dasar dan mengesahkan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) serta rencana strategis AFPI dalam beberapa periode ke depan.

Entjik mengatakan siap menjalankan mandat untuk mempercepat digitalisasi UMKM sekaligus membenahi industri fintech peer to peer lending agar dapat meningkatkan perannya bagi perluasan akses pembiayaan kepada masyarakat unbanked dan underserved.

"Tentunya tidak mudah menjalankan amanah ini, karena banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan agar industri fintech P2P lending dapat meningkatkan perannya bagi pemulihan ekonomi nasional melalui akses pembiayaan digital," kata Entjik dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/10/2023).

Entjik pun menambahkan, AFPI bersama anggota aktif melakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat untuk meningkatkan pemahamannya akan akses keuangan digital sesuai dengan peran fintech peer to peer lending, serta agar lebih melek akan keberadaan fintech lending legal berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga terhindar dari jerat pinjol ilegal.

Dalam sambutannya, Ketua Umum AFPI 2020-2023 sekaligus Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi mengatakan, kepengurusan baru ini diharapkan dapat memberikan semangat baru bagi AFPI untuk melanjutkan komitmennya dalam mewujudkan inklusi keuangan.

Ini khususnya bagi pelaku UMKM lewat inovasi digital di sektor jasa keuangan yang dihadirkan oleh fintech peer to peer lending.

AFPI meyakini, dengan upaya percepatan pemanfaatan teknologi digital, UMKM tidak hanya dapat bertahan melewati masa-masa sulit tersebut, tetapi juga bangkit dan bergerak maju.

Akses pembiayaan yang luas dan berkelanjutan kepada UMKM akan menjadi salah satu kunci pembangunan dalam era digitalisasi. Dalam hal ini, industri fintech P2P lending memiliki potensi untuk mengambil peran dalam proses pemulihan ekonomi.

Adapun susunan Dewan Pengawas yang baru terdiri dari Ivan Nikolas Tambunan Komisaris Utama & Co-Founder Akseleran, Bernardino M. Vega Direktur Utama AdaKami, Chris Antonius Komisaris Utama & Co-Founder TokoModal, Rico Rustombi Presiden Komisaris & Founder Lumbung Dana, dan Andi Taufan Garuda Putra Founder & CEO Amartha.

Entjik sebelumnya menjabat sebagai Ketua Bidang Literasi, Edukasi dan Riset AFPI periode 2020-2023.

Adapun Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan OJK, Agusman mengapresiasi penyelenggaraan Munas AFPI yang menunjukkan komitmen tinggi asosiasi terhadap peranannya dalam mengawal perjalanan fintech P2P lending ke depan untuk berkembang dengan sangat pesat.

“Indonesia, sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, telah menyaksikan pertumbuhan yang pesat dalam industri peer to peer lending selama beberapa tahun terakhir. P2P lending lahir dengan semangat memberikan kemudahan akses layanan jasa keuangan yang lebih cepat dan mudah kepada masyarakat unbanked dan underserved, dengan tetap memberikan keamanan transaksi,” ujar Agusman.

OJK mencatat, per Agustus 2023 total outstanding pendanaan industri fintech peer to peer lending sebesar Rp 53,12 triliun atau tumbuh 12,46 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) dengan jumlah rekening pengguna sebanyak 120,88 juta.

Adapun total akumulasi penyaluran pendanaan sampai dengan Agustus 2023, industri peer to peer lending telah mampu menyalurkan pendanaan mencapai Rp 677,51 triliun sejak lahirnya industri ini.

Sepanjang awal tahun 2023 sampai Agustus 2023, fintech peer to peer lending telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp 58,30 triliun atau 37,89 persen dari total penyaluran pendanaan industri khusus kepada sektor produktif termasuk UMKM.

Pada posisi akhir Agustus 2023, total outstanding pendanaan industri peer to perr lending yang disalurkan kepada UMKM sebesar Rp 19,40 triliun atau 36,52 persen dari total outstanding pendanaan industri.


Meskipun jumlah pembiayaan yang sudah disalurkan tergolong besar, demikian pula jumlah rekening yang terlibat, industri fintech lending diimbau agar segera melakukan langkah-langkah perbaikan mengingat beberapa hal belakangan ini yang menutupi kontribusi positif yang sudah dilakukan.

https://money.kompas.com/read/2023/10/07/201015926/ceo-danarupiah-terpilih-jadi-ketua-umum-asosiasi-fintech

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke