Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Blok Warim "Harta Karun" di Papua Belum Dieksplorasi, Menteri LHK: Ini Wilayah Konservasi

KOMPAS.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengungkapkan alasan potensi minyak dan gas bumi (migas) di Blok Warim, Papua, sampai saat ini belum dieksplorasi.

"Kan ini wilayah konservasi," kata Siti usai menghadiri pembukaan Energy Transition Conference & Exhibition 2023 di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis (19/10/2023).

Ia mengungkapkan bahwa Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto juga telah mengusulkan soal rencana eksplorasi di blok tersebut.

"Sudah pernah diusulkan, tetapi belum formal oleh Pak Dwi, SKK Migas," tutur dia.

Ia mengatakan lantaran berada di wilayah konservasi, maka diperlukan standar prosedur untuk mengatur eksplorasi tersebut.

"Belum (dieksplorasi) kan harus dibahas dulu. Itu kan kawasan konservasi harus ada prosedurnya," ucap Siti.

Disebut harta karun Papua

Sebelummya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia memiliki sumber daya minyak dan gas yang berlimpah.

Bahkan kata dia, ada protensi sumberdaya migas yang lebih besar dari Blok Masela. Lokasinya berada di Warim, Papua.

"Kita ketemu gas di Masela hampir 25 TCF (triliun kaki kubik). Kita juga sepertinya ketemu di Warim, itu bisa mungkin hampir dua kali seperti Masela. Bisa malah di situ kita ketemu juga cadangan minyak yang mungkin cadangan di Nduga 27 miliar barel," katanya dalam Economy Update 2023, belum lama ini.

Dengan kekayaan migas itu, pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan ekspor migas. Nantinya, temuan "harta karun" tersebut akan dimanfaatkan untuk dalam negeri.

"Jadi kaya sekali negerimu ini. Kaya sekali Indonesia ini, ngapain ribut-ribut, kita kerja sama aja kita bikin rakyat sejahtera," ucap Luhut.

Cadangan minyak bumi Indonesia diperkirakan bertahan 9-10 tahun lagi. Perhitungan itu dilihat dengan kondisi tingkat konsumsi sama dengan saat ini dan tidak ada penemuan sumber cadangan yang baru.

Itu sebabnya, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyiapkan beberapa strategi untuk meningkatkan produksi minyak di Tanah Air. Salah satunya dengan menggenjot eksplorasi.

Luhut menyebut potensi harta karun baru itu tengah ditindaklanjuti secara mandiri oleh Pertamina.

Namun, karena area Warim merupakan hutan lindung, maka ada cara khusus yang dilakukan untuk menggarap potensi migas di area tersebut.

Ia juga memastikan telah membahas rencana eksplorasi di area Warim dengan Kementerian LHK.

"Pertamina sampai hari ini sendiri. Jadi, Warim itu memang ada sedikit masalah karena itu hutan lindung. Tapi, mungkin mereka mau mengebor miring," katanya.

https://money.kompas.com/read/2023/10/19/055431926/blok-warim-harta-karun-di-papua-belum-dieksplorasi-menteri-lhk-ini-wilayah

Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke