Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berorientasi pada Tujuan, Apakah Penting?

Oleh: Ramos Mangihut Yemima S. dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Memiliki tujuan berarti punya visi untuk hal yang lebih besar. Sebagai manusia, kita tentu memiliki tujuan yang ingin diraih selama menjalani kehidupan. Itulah mengapa, persepsi ini dapat diterapkan di berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia kerja.

Dengan memiliki tujuan, akan tertanam sebuah motivasi dan prinsip untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan, sekaligus perkembangan karier. Eko Wustuk Prabowo, Product Marketing Manager Harian Kompas punya pandangannya sendiri terhadap hal ini.

Dalam siniar Obsesif episode “Punya Purpose dalam Bekerja itu Penting!” dengan tautan akses s.id/ObsesifEko, Eko menyatakan bahwa sebuah tujuan berbeda dengan pencapaian, dan sangat penting untuk memiliki tujuan yang berdampak besar di lingkungan kerja.

Pemimpin merupakan tonggak utama suatu perusahaan. Dengan demikian, harus ada pemahaman mendalam mengenai makna dari tujuan, sehingga dapat menjadi panduan utama bagi seorang pemimpin untuk terus berkontribusi dalam mencapai tujuan.

Tujuan Berbeda dengan Pencapaian

Konsep dan makna tujuan berbeda dengan pencapaian. Melansir Enlightio, tujuan atau purpose adalah sebuah visi jangka panjang yang berkaitan erat dengan alasan dari dilakukannya suatu hal.

Dalam lingkungan kerja, tujuan dapat diartikan sebagai makna dari setiap langkah dan prinsip yang diyakini. Sementara itu, pencapaian adalah sesuatu yang bersifat spesifik, seperti target penjualan, penambahan kantor cabang, dan lain-lain.

Meski tujuan dan pencapaian sama pentingnya, namun ada nilai yang membedakan. Jika pencapaian didasari keinginan, tujuan mendorong seseorang untuk terus termotivasi dalam mengambil tindakan.

Membentuk Kebiasaan untuk Menerapkan Tujuan

Tujuan yang berdampak membutuhkan kebiasaan yang konsisten. Melansir Indeed, berikut beberapa kebiasaan yang dapat dibentuk untuk membantu penanaman tujuan.

1. Memahami Hal Yang Memotivasi Diri

Seorang pemimpin dapat merefleksikan hal-hal yang menjadi dorongan utama dalam mengejar tujuan. Lewat refleksi tersebut, akan tercipta keinginan untuk terus berkontribusi.

Misalnya, jika sebuah perusahaan mengedepankan prinsip lingkungan kerja yang membangun dan sehat, pemimpin dapat turut mewujudkannya dengan menjadi pendengar dan pencerita yang baik bagi anggota tim.

2. Mengembangkan Lingkungan Kerja

Lingkungan yang baik juga menjadi salah satu faktor pendukung terciptanya tujuan yang berdampak. Dalam hal ini, pemimpin dapat memulainya dengan mendorong anggota tim untuk berekspresi dalam lingkungan kerjanya.

Ekspresi tersebut dapat berupa kebebasan berpendapat, bertanya, dan membentuk solusi untuk setiap tantangan dan cobaan yang ada. Dengan demikian, baik pemimpin maupun anggota tim akan termotivasi untuk terus memberikan yang terbaik.

3. Ciptakan Kemampuan Baru

Sangat penting untuk terus berkembang lewat kemampuan-kemampuan baru karena hal ini dapat menjadi landasan utama terwujudnya suatu tujuan. Seorang pemimpin dapat memulainya dengan mengidentifikasi cara-cara untuk mengembangkan kemampuan baru.

Selanjutnya, pemimpin dapat mulai eksekusi lewat praktek secara langsung atau dihadapkan dengan kasus nyata. Dengan demikian, selalu ada ruang baru untuk menyambut tujuan yang lebih besar.

Lantas, bagaimana Eko memaknai dan menerapkan sebuah tujuan dalam caranya bekerja?

Dengarkan informasi selengkapnya dalam siniar Obsesif episode “Punya Purpose dalam Bekerja itu Penting!” dengan tautan akses s.id/ObsesifEko.

Dengarkan pula episode lainnya yang tak kalah menarik dan menginspirasi dalam siniar Obsesif di Spotify, Noice, dan juga TipTip (khusus konten LED Talk) melalui tautan berikut tiptip.co/p/ObsesifLEDTalk.

https://money.kompas.com/read/2023/10/24/183000726/berorientasi-pada-tujuan-apakah-penting-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke