Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOLUSI TRANSPORTASI

Salin Artikel

Gelar Pelatihan Antikekerasan Seksual di 13 Kota, Menteri PPPA Apresiasi Komitmen Gojek Ciptakan Ruang Aman bagi Semua

KOMPAS.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia (RI) Bintang Puspayoga mengapresiasi upaya unit bisnis on-demand service Grup GoTo, Gojek, mengedukasi mitra driver melalui pelatihan antikekerasan seksual.

Berkolaborasi dengan Kementerian PPPA, pelatihan tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen Gojek dalam menciptakan ruang publik yang aman bagi mitra driver selama beroperasi sehari-hari serta pelanggan.

Inisiatif Gojek tersebut diselenggarakan sejak 2018. Sebanyak ratusan ribu mitra driver telah mengikuti pelatihan antikekerasan tersebut, baik secara tatap muka (luring) maupun daring.

Adapun pelatihan kali ini digelar di Denpasar, Bali. Pelatihan difasilitasi oleh organisasi nirlaba Di Jalan Aman Tanpa Pelecehan (DEMAND)—bagian dari Koalisi Ruang Publik Aman—dan Komunitas Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI). Pelatihan ini bertujuan untuk menentukan standar pelayanan, memberikan materi pelatihan, dan pengenalan jenis kekerasan seksual.

Bintang mengatakan, kolaborasi dan sinergi antara Gojek dan pemerintah merupakan salah satu upaya dalam menghadirkan moda transportasi yang aman, nyaman, dan cepat bagi masyarakat.

Untuk mencegah kekerasan seksual, lanjutnya, setiap pihak harus memahami peran masing-masing. Mitra driver, misalnya, tidak hanya bisa melindungi konsumennya, tetapi juga harus nyaman dalam menjalankan pekerjaan.

“Saya mengapresiasi Gojek melalui inisiatif #AmanBersamaGojek. Langkah ini sejalan dengan Undang-Undang (UU) Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) yang kini menjadi payung hukum,” ujar Bintang dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (23/10/2023).

Bintang melanjutkan, ruang diskusi serta peningkatan kapasitas melalui pelatihan merupakan hal penting. Terlebih, seiring teknologi informasi yang semakin maju, edukasi bisa diselenggarakan dengan memanfaatkan alat komunikasi.

“Pelatihan antikekerasan seksual yang diinisiasi Gojek menjadi satu parameter bahwa kerja kolaborasi kita telah berjalan dengan baik. Semoga semangat kita mewujudkan Indonesia bebas tindak kekerasan seksual bisa terwujud,” kata Bintang.

Pada kesempatan sama, Director of External Affairs GoTo di Bali Nila Marita mengatakan bahwa kekerasan dan pelecehan seksual menjadi perhatian serius Gojek. Pihaknya tidak menoleransi segala bentuk kekerasan sosial.

“Gojek menindak tegas segala bentuk kekerasan seksual yang mengancam keamanan kenyamanan mitra driver dan pelanggan di ekosistem Gojek.

Nila menambahkan, lewat pelatihan tersebut, mitra Gojek tak hanya diharapkan dapat menjadi pelopor dalam menciptakan ruang publik yang aman sehingga terhindar dari jenis-jenis kekerasan seksual. Akan tetapi, juga dapat menjadi pihak yang aktif membantu korban apabila melihat kasus tersebut.

“Melalui inisiatif #AmanBersamaGojek, kami berupaya menyempurnakan mekanisme perlindungan dari kekerasan seksual secara komprehensif, menggunakan berbagai inovasi teknologi, ataupun nonteknologi untuk terus memberikan proteksi menyeluruh bagi semua kalangan,” kata dia.

Modul tersebut dapat digunakan mitra driver agar sesuai dengan konteks sosial dan hukum terkini.

Adapun modul tersebut merupakan hasil kerja sama dan konsultasi Gojek bersama para partner. Melalui kerja sama ini, Gojek dan partner menciptakan modul pelatihan anti-kekerasan seksual dengan cara yang mudah diingat para mitra driver dengan konsep SIUL dan BANTU.

Adapun SIUL digunakan untuk mengidentifikasi jenis kekerasan seksual yang harus dihindari. Sementara, BANTU adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan saat melihat kekerasan seksual.

Program Director DEMAND Anindya Restuviani menjelaskan, keberadaan UU Nomor 12 Tahun 2022 memberikan jaminan perlindungan bagi korban kekerasan seksual sekaligus mendorong edukasi lebih luas kepada masyarakat.

Edukasi yang meliputi bentuk-bentuk tindak pidana kekerasan seksual serta langkah-langkah yang dapat dilakukan diselenggarakan dengan melibatkan berbagai pihak. Tujuannya untuk menciptakan Indonesia bebas dari kekerasan seksual.

“Gojek konsisten menciptakan budaya #AmanBersamaGojek ke dalam ekosistemnya untuk memberikan ruang aman kepada mitra driver dan pelanggan,” terangnya.

Anindya berharap, lewat pelatihan tatap muka yang dilakukan secara rutin dan modul yang terus dikembangkan, kesadaran para mitra driver tidak hanya meningkat. Mereka juga diharapkan dapat bermanfaat bagi keluarga, kerabat, konsumen, dan masyarakat sekitar. 

Sebagai informasi, penelitian Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menemukan bahwa Gojek telah menjadi layanan transportasi online yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia karena memberikan rasa aman bagi pengguna. 

Masih berdasarkan penelitian tersebut, mitra driver Gojek dinilai paling baik dalam berkendara dan bisa memberikan rasa aman bagi pengguna layanan transportasi online ketimbang pelaku industri lain. 

Hal tersebut dinilai dari sisi komitmen mitra driver untuk berkendara dengan baik dan aman, menghindari perbuatan pelecehan seksual, dan menjaga keamanan data pelanggan.

https://money.kompas.com/read/2023/10/25/111500826/gelar-pelatihan-antikekerasan-seksual-di-13-kota-menteri-pppa-apresiasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke