Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

OPEC+ Sepakat Pangkas Produksi Minyak Mentah hingga 2 Juta Barrel Per Hari

NEW YORK, KOMPAS.com - Beberapa negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC+ sepakat untuk secara sukarela mengurangi produksi minyak mentah sebanyak 2,2 juta barrel per hari (bph) pada kuartal I 2024.

Dikutip dari CNN, Sabtu (2/12/2023), Arab Saudi, eksportir minyak mentah terbesar di dunia, akan memimpin upaya ini dengan memperpanjang pengurangan produksi minyak sebesar 1 juta bph, yang sebelumnya dimaksudkan untuk berlangsung hingga akhir Desember, menurut pernyataan dari OPEC+.

Produksi minyak Arab Saudi akan tetap pada kisaran 9 juta bph hingga akhir Maret 2024, menurut Saudi Press Agency berdasarkan sumber resmi dari Kementerian Energi Arab Saudi.

Selain Arab Saudi, pengurangan produksi minyak secara sukarela juga diumumkan oleh negara lain yang tergabung dalam OPEC+.

Rusia setuju memangkas produksi minyak sebesar 500.000 bph. Kemudian, Irak memangkas produksi minyak sebesar 223.000 bph dan Uni Emirat Arab (UEA) sebesar 163.000 bph.

Adapun Kazakhstan memangkas produksi minyak sebesar 82.000 bph, Aljazair 51.000 bph, dan Oman sebesar 42.000 bph.

OPEC+ juga mengumumkan setelah pertemuan bahwa Brasil, produsen minyak besar lainnya, akan bergabung pada awal tahun depan.

Menteri Pertambangan dan Energi Brasil Alexandre Silveira mengatakan kepada anggota OPEC+bahwa dia telah menerima persetujuan dari Presiden Luiz Inacio Lula da Silva untuk bergabung, sambil menunggu tinjauan teknis terhadap piagam kerja sama.

Reuters pada Jumat (1/12/2023) mengutip CEO perusahaan minyak milik negara Brasil, Petrobras, mengatakan bahwa produksi minyak negara tersebut tidak akan ditentukan oleh kuota OPEC.


Pada Kamis (30/11/2023)  harga minyak mentah Brent yang merupakan harga acuan minyak dunia dan harga minyak mentah West Texas Intermediate yang merupakan acuan minyak AS, masing-masing turun 0,3 persen pada 82,83 dollar AS per barrel dan 2,4 persen pada 75,96 dollar AS.

Pertemuan tingkat menteri sedianya dijadwalkan pada Minggu (3/12/2023), namun pekan lalu kelompok tersebut menundanya tanpa memberikan alasan.

Beberapa laporan media, mengutip sumber OPEC+ yang tidak disebutkan namanya, mengatakan penundaan tersebut disebabkan oleh ketidaksepakatan mengenai tingkat produksi beberapa anggota dan kemungkinan pengurangan yang terkait dengan mereka.

Meskipun kelompok tersebut berjanji pada tahun ini untuk memangkas produksi sebesar 3,66 juta bph hingga akhir tahun 2024, dan tambahan pemangkasan sukarela oleh Arab Saudi dan Rusia, harga minyak mentah Brent dan WTI kini telah turun masing-masing sebesar 13 dan hampir 16 persen.

Harga minyak telah tertekan oleh rekor produksi minyak mentah di Amerika Serikat dan kekhawatiran akan berkurangnya permintaan global, khususnya di China, importir minyak terbesar di dunia.

https://money.kompas.com/read/2023/12/02/150200026/opec-sepakat-pangkas-produksi-minyak-mentah-hingga-2-juta-barrel-per-hari

Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke