Apindo Sebut 72 Persen Pelaku Usaha Mengalami Perlambatan Penjualan

Dalam survei yang dilakukan Apindo tersebut juga ditemukan, 42 persen atau 4 dari 10 usaha mengalami pertumbuhan penjualan kurang dari 3 persen.

Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani mengatakan, mayoritas pengusaha atau lebih dari 50 persen pelaku usaha terbebani kurs dan suku bunga kurang kompetitif karena tekanan ekonomi global.

"Tetap para pengusaha ini tetap optimistis dalam survei kami, optimistis dengan prospek pertumbuhan usaha di Indonesia 5 tahun ke depan," kata dia dalam acara Dialog Capres Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), yang diselenggarakan Senin (11/12/2023).

Ia menambahkan, lebih dari 40 persen pelaku usaha memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia di atas 5 persen.

Sedangkan, 30 persen pelaku usaha memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh 3-5 persen.

Meskipun demikian, sebanyak 58 persen pelaku usaha masih berencana melakukan ekspansi usaha dan investasi.

Shinta menjelaskan, dunia usaha berharap optimisme tersebut disertai perubahan yang konkret.

Untuk itu, Apindo berharap adanya peta jalan atau roadmap Apindo 2024-2029 dapat menjadi penuntun bagi pemerintahan baru dalam agenda transformasi perekonomian.

"Sekaligus sebagai respons dunia usaha terhadap dinamika dan tren ekonomi serta bisnis global," imbuh dia.

Sebagai informasi, Apindo telah menyusun Roadmap Perekonomian sejak 2004 sebagai kontribusi dunia usaha bagi kepemimpinan nasional.

Peta jalan juga dimaksudkan untuk mengawal transformasi ekonomi yang fundamental bagi Indonesia dalam mengatasi berbagai kendala pertumbuhan ekonomi, khususnya di tengah situasi global yang menantang.

Salah satunya adalah dengan menitikberatkan pada investasi yang dapat meningkatkan produktivitas, daya saing, dan diversifikasi sumber pertumbuhan.

Roadmap perekonomian disusun berbasis masukan dunia usaha. Antara lain lewat survei dunia usaha dilakukan sepanjang Juli-Agustus 2023 di seluruh Indonesia, untuk semua skala usaha, dari anggota Apindo dan non Apindo, dengan melibatkan hampir 2.000 responden.