Dia mengatakan negara utama yang akan disasar dari ekspor benur itu adalah Vietnam. Hanya saja dia menjelaskan, rencana ekspor itu akan dilakukan jika Vietnam mau berinvestasi terlebih dahulu ke Indonesia untuk budidayanya.
“Mereka (Vietnam) harus berinvestasi dahulu atau budidaya dulu di sini supaya kita dapat manfaatnya juga dan kita bisa dapat multiplier-nya juga. Baru kemudian kalau itu bisa dilakukan nanti kita kaji lagi,” ujarnya kepada media di Jakarta, Senin (18/12/2023).
Menteri Trenggono bilang nilai ekspor lobster ke Vietnam bisa mencapai 2,5 miliar dollar AS. Padahal lobster-lobster itu didapatkan dari Indonesia dalam bentuk benur.
Sementara itu, Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan TB Haeru Rahayu mengatakan, pihaknya sedang menggodok Peraturan Menteri alias Permen khusus untuk ekspor benur. Aturan itu saat ini sudah sampai dalam konsultasi publik.
Dia pun pesimis aturan itu bisa selesai dan segera diundangkan pada tahun 2024 lantaran memiliki proses yang rigit.
“Baru konsultasi publik dan masih ada tahapan lagi,” sambungnya.
Dia menambahkan salah satu alasan yang menjadi pertimbangan pemerintah membuka ekspor benur adalah antaran ingin memberdayakan sumber daya alam di Tanah Air sendiri.
“Intinya banyak hal tapi salah satunya adalah kita juga ingin memberdayakan sumber daya alam di kampung sendiri. Itu Vietnam itu 99 persen asal benurnya dari Indonesia,” pungkasnya.
Sebelumnya, pemerintah telah membuka-tutup ekspor benih bening lobster. Pada 2015-2019, pemerintah menutup keran ekspor benur. Setahun kemudian, ekspor dibuka.
Namun pada 2021, ekspor ditutup lagi hingga tahun ini. Kini, izin ekspor berpeluang dibuka lagi jika regulasinya telah terbit.
https://money.kompas.com/read/2023/12/18/184954526/menteri-kkp-buka-lagi-opsi-ekspor-benur