Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BNI Salurkan "Green Loan" Rp 67,9 Triliun Sepanjang 2023

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menyalurkan pembiayaan di sektor hijau atau green loan sebesar Rp 67,9 triliun atau tumbuh 13,6 persen dibandingkan Desember 2022.

"BNI terus mengupayakan peningkatan pembiayaan green loan, di mana pada tahun 2023 pembiayaan di kategori ini mencapai Rp 67,9 triliun atau tumbuh sebesar 13,6 persen dari posisi Desember 2022," kata Direktur Risk Management David Pirzada secara virtual, Jumat (26/1/2024).

David mengatakan, penyaluran green loan sebagai upaya mendorong keberlanjutan, berkomitmen dalam mendukung pencapaian net zero emission lewat green loan atau pembiayaan di sektor hijau.

"BNI terus mendorong program Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance) di Indonesia. Selama 2023, BNI telah melakukan berbagai inisiatif sebagai first mover implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG) pada sektor perbankan," lanjut David.

Dalam mendorong pertumbuhan green loan ini, BNI juga telah menetapkan insentif keringanan bunga khususnya untuk 4 kategori green loan seperti energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, bangunan berwawasan lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam.

Di sisi lain, BNI mengoptimalkan penyaluran green bond sebesar Rp 5 triliun ke sektor energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, pengolahan sampah, bangunan berwawasan lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam.

Dalam penyaluran green bond tersebut, BNI telah memberikan kontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, memproduksi energi bersih, menghemat energi, mendaur ulang sejumlah limbah, serta memelihara keberlanjutan sumber daya alam.

David mengatakan, slah satu inisiatif yang dilakukan adalah dengan menetapkan target Net Zero Emission (NZE) aktivitas operasional BNI pada 2028 dan pembiayaan pada tahun 2060. Dia menjelaskan, pihaknya akan mendorong sejumlah inisiatif baik dari sisi operasional maupun pembiayaan.

Dari sisi operasional, BNI telah melakukan perhitungan emisi scope 1, 2, dan 3 baik di kantor pusat, kantor wilayah, dan kantor cabang sesuai standar Greenhouse Gas (GHG) Protocol.


Untuk usaha penurunan emisi, David menekankan bahwa pihaknya akan meningkatkan upaya efisiensi energi sampai ke level wilayah dan cabang serta memperbaiki proses waste management untuk mengurangi waste to landfill.

BNI juga memiliki perhatian khusus pada risiko transisi yang dihadapi debitur dan telah menerapkan Sustainability Linked Loan (SLL) untuk mendorong pelaksanaan prinsip ESG termasuk di dalamnya transisi energi debitur. Sampai dengan 2023, BNI telah menyalurkan SLL senilai Rp 4,6 triliun.

https://money.kompas.com/read/2024/01/29/084200926/bni-salurkan-green-loan-rp-67-9-triliun-sepanjang-2023

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke