Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pelaku Pasar Nantikan Data Inflasi, Wall Street Ditutup Bervariasi

S&P 500 naik tipis 0,17 persen menjadi 5.078,18. Nasdaq Komposit menguat 0,37 persen dan berakhir pada posisi 16.035,30. Namun demikian, Dow Jones Industrial Average (DJIA) berakhir melemah 96,82 poin, atau 0,25 persen ditutup pada level 38.972,41.

Sementara itu, saham raksasa ritel Macy's melesat 3,4 persen setelah mengumumkan akan menutup sekitar 150 tokonya yang mengalami kesulitan menyusul penurunan pendapatan pada kuartal sebelumnya.

Saham Lowe naik 1,7 persen setelah membukukan penurunan pendapatan. Zoom Video dan Him and Hers Health melonjak masing-masing 8 persen dan 31 persen, menyusul laporan pendapatan yang melebihi ekspektasi Wall Street.

“Pasar pada hari Selasa benar-benar tidak memiliki arah,” kata kepala strategi investasi di CFRA Research Sam Stovall.

“Sektor-sektor yang berbeda masing-masing bergerak mengikuti iramanya sendiri,” tambahnya.

Pergerakan harga saham pada hari Selasa tersebut mengikuti penurunan di Wall Street yang menarik Dow dan S&P 500 turun dari rekor tertinggi pekan lalu setelah laporan pendapatan Nvidia.

“Apa yang menyebabkan saham-saham teknologi, konsumen, layanan komunikasi, dan keuangan membaik adalah karena saham-saham tersebut cenderung berkinerja baik dalam periode jeda suku bunga. Di situlah pertumbuhannya,” kata Stovall.

“Jadi saya pikir sampai The Fed mulai menurunkan suku bunganya, investor tidak akan melakukan diversifikasi secara dramatis ke saham-saham berkapitalisasi menengah dan kecil – mereka benar-benar ingin menunggu dan melihat,” lanjut dia.

Angka kepercayaan konsumen terbaru juga turun di tengah kekhawatiran mengenai potensi perlambatan pasar tenaga kerja dan terpolarisasinya lanskap politik, menurut ukuran Conference Board yang dirilis Selasa.

Indeks Keyakinan Konsumen dewan turun menjadi 106,7, lebih rendah dari revisi turun 110,9 pada bulan Januari dan di bawah perkiraan Dow Jones sebesar 115,1.

Data dari Departemen Perdagangan AS yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan bahwa pesanan barang tahan lama turun lebih besar dari perkiraan pada bulan Januari, dengan faktor utamanya adalah penurunan besar dalam permintaan transportasi.

Hal ini terjadi sebelum pembacaan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi yang diawasi ketat pada bulan Januari, serta data pendapatan pribadi, yang dijadwalkan dirilis pada hari Kamis.

Stovall mengatakan bahwa, investor akan mengamati rilis ini untuk mendapatkan petunjuk masa depan mengenai kesehatan perekonomian dan wawasan mengenai jalur kebijakan moneter.

Dia memperkirakan kenaikan inflasi inti dan inflasi umum dari bulan ke bulan, namun terjadi penurunan tahunan dalam laporan hari Kamis.

“Ini hampir seperti menyaksikan bola pingpong jatuh di atas meja,” tegas Stovall.

https://money.kompas.com/read/2024/02/28/071743926/pelaku-pasar-nantikan-data-inflasi-wall-street-ditutup-bervariasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke