Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pembayaran Tiket KA Bandara Soekarno-Hatta Pakai Kartu Debit dan Kredit Dihentikan Sementara, Kenapa?

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI Commuter Indonesia (KCI) meniadakan sementara metode pembayaran tiket Kereta Api atau KA Bandara Soekarno-Hatta menggunakan kartu debit dan kredit.

External Relations and Corporate Image Care KCI Leza Arlan mengatakan, metode pembayaran kartu kredit dan debit tidak dapat digunakan karena KCI tengah melakukan pembaruan sistem.

Dengan demikian, kartu debit dan kredit tidak bisa digunakan sebagai metode pembayaran tiket KA Bandara Soekarno-Hatta mulai 1 April 2024 sampai sistem selesai diperbarui.

"Saat ini ada proses update pada sistem kami untuk penggunaan kartu baik debit ataupun kredit," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (5/3/2024).

Selama proses pembaruan sistem berlangsung, penumpang dapat menggunakan metode pembayaran lainnya untuk membeli tiket KA Bandara Soekarno-Hatta, yaitu Kartu Multi Trip (KMT), QRIS bank, dan e-commerce yang bekerja sama dengan KCI.

Penumpang KA Bandara Soekarno-Hatta dapat membeli KMT di semua loket stasiun seharga Rp 30.000 dengan minimal top up saldo Rp 10.000 dan saldo mengendap Rp 10.000.

Sementara itu, untuk pembayaran tiket KA Bandara Soekarno-Hatta di vending machine, customer service dan C-Access hanya bisa menggunakan QRIS.

Turis hingga WNI kesulitan beli tiket KA Bandara

Pemilik akun X atau Twitter @JALUR1MRI menyebutkan, mulai 1 Maret lalu pembayaran tiket KA Bandara Soekarno-Hatta tak lagi bisa menggunakan kartu debit dan kredit. Hal ini tentu mengakibatkan para turis asing kesulitan untuk membeli tiket KA Bandara Soekarno-Hatta.

Pasalnya, para turis tidak dapat menggunakan QRIS lokal seperti dari aplikasi LinkAja ataupun Gopay lantaran tidak memiliki akun dompet digital tersebut. Sedangkan pembelian tiket melalui vending machine di stasiun tidak menerima pembayaran tunai.

"Apakah benar @CommuterLine pembayaran kereta bandara tidak bisa memakai Credit & debit card lagi ? Bagaimana turis asing yang mau naik? Kenapa jadi dipersulit ya?" tulis akun X @TfJakarta, Senin (4/3/2024).

Unggahan @TfJakarta itu pun mendapatkan respons yang beragam dari para warganet. Sebagian dari mereka menceritakan pengalaman kesulitan membeli tiket KA Bandara Soekarno-Hatta setelah penggunaan kartu debit dan kredit ditiadakan sementara.

"Bener min. Kemarin ada bapak2 (non-bule) kebingungan nyari EDC krn beliau gabisa dan ga ngerti pake QRIS. Akhirnya ngasih cash ke saya buat bayarin tiketnya. Ga kebayang gimana pusingnya turis asing buru2 naik kereta tapi gabisa pake credit/debit," ungkap salah satu warganet.

"Sepertinya iya, temen jepang mau beli tgl 27 feb kemarin tapi katanya cc Jepang mereka nggak bisa transaksi, akhirnya saya belikan online bayar pakai ovo," cerita warganet lainnya.

"EDC nya ada. pas dicoba selalu gagal. disamperin petugas katanya emang gak bisa pake kartu. disuru pake QRIS tapi cuma O*O only. samfaaaaahhhhh. bayar cash ajalah kalo gituuu ribet bgt," ungkap warganet.

https://money.kompas.com/read/2024/03/05/164000426/pembayaran-tiket-ka-bandara-soekarno-hatta-pakai-kartu-debit-dan-kredit

Terkini Lainnya

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke