“Hasil RUPS Tahunan, menyetujui pembagian dividen sebesar 20 persen atau Rp 700,19 miliar dari laba bersih tahun buku 2023 sebesar Rp 3,5 triliun,” kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu.
Adapun sisa laba bersih sebesar 80 persen atau sejumlah Rp 2,8 triliun akan digunakan sebagai saldo ditahan untuk pengembangan usaha perseroan.
Nilai pembagian dividen tersebut setara dengan Rp 49,89 per lembar saham yang akan dibagikan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham, yakni Pemerintah Republik Indonesia sebesar 60 persen dan publik sebesar 40 persen.
“Dividen pay out ratio artinya kita membayar kurang lebih Rp 49,89 per saham. Kita sudah diskusi dengan pemegang saham dwiwarna BUMN, dan kita juga usul 20 persen, juga sudah konsul dengan OJK ada pertimbangan kita ingin kontribusi ke negara,” katanya.
Nixon mengatakan, pihaknya mendorong pembagian dividen sampai dengan 25 persen di tahun depan. Tahun lalu, BTN membagikan dividen sebesar 20 persen, dan tahun sebelumnya 10 persen.
“Kami ada pertimbangan kita ingin berkontribusi ke negara juga, tahun lalu 20 persen, dan tahun sebelumnya 10 persen. Kita coba jaga di 20 persen,” jelasnya.
“Kedepannya kita lihat, kondisi kinerja hingga akhir tahun, dan kita coba mengakselerasi dividen pay out ratio 25 persen,” tambahnya.
Sedangkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross ditargetkan terjaga pada kisaran 3,2 persen hingga 3 persen.
https://money.kompas.com/read/2024/03/06/183810026/btn-tebar-dividen-20-persen-dari-laba-2023