Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BUMN PT INTI Targetkan IPO pada 2025

Rencana melantai di bursa saham tersebut tak terlepas dari target pendapatan pada 2028 sebesar Rp 10 triliun.

“Rencana IPO ini adalah bagian dari transformasi total PT INTI dalam lima tahun ke depan. Proses dalam dua tahun terakhir ini merupakan modal menuju target strategis tersebut,” kata Direktur Operasi PT INTI (Persero) Ahmad Taufik dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (24/3/2024).

Melalui IPO itu, PT INTI menargetkan bisa mengumpulkan dana dari publik minimal Rp 200 miliar.

Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pengembangan anak usahanya yakni PT INTI Konten Indonesia (PT Intens). Salah satunya pengembangan produk e-voting, IoT, dan produk telekomunikasi lainnya.

“Untuk pengembangan PT INTI, kami harus mencatat pertumbuhan anorganik. Sementara potensi market pada bisnis digital masih terbuka lebar dan kami sudah punya intents, yang akan fokus menggenjot pertumbuhan dari sisi produk digital,” tutur dia.

e-Voting

Direktur PT Intens, Rizqi Ayunda Pratama mengatakan, sejak resmi menerima peralihan teknologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) 2015, INTI Group kembali mengantongi status sebagai satu-satunya pemegang legalitas sistem e-Voting pada 2024.

Lisensi eksklusif selama lima tahun itu memungkinkan perusahaannya memanfaatkan kekayaan intelektual tersebut untuk komersialisasi e-Voting.

Hingga saat ini, terhitung lebih dari 2.000 desa yang tersebar di 28 kabupaten dari 15 provinsi yang sukses menerapkan sistem e-Voting.

“Harapannya, berbekal kesuksesan implementasi di ribuan desa sejak 2017-2023, pemanfaatan e-Voting ini dapat meningkat ke level Pilkada, dan bahkan Pilpres,” ungkap Rizqi.

https://money.kompas.com/read/2024/03/24/151200026/bumn-pt-inti-targetkan-ipo-pada-2025

Terkini Lainnya

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke